Susah Payah, JPE Akhirnya Lolos ke Final Four Proliga
Tim putra Jakarta Pertamina Energi (JPE) akhirnya berhasil lolos ke babak empat besar, setelah melewati pertarungan sengit lawan Jakarta Garuda (JGA). JPE mengakhiri perlawanan Jakarta Garuda dengan skor 3-2 (26-24, 25-17, 22-25, 23-25, 19-17), pada hari kedua seri I putaran kedua Proliga 2020, yang berlangsung di Sarana Olahraga (SOR) Tri Dharma, Gresik, Sabtu 29 Februari 2020.
Kemenangan JPE atas JGA tersebut membawa tim besutan Pascal Wilmar itu berhak tampil di partai final four. Karena dengan enam kemenangan di sepanjang musim ini tidak lagi terkejar tim lainnya. Saat ini JPE berada di puncak klasemen dengan nilai, dengan catatan enam pertandingan tanpa kalah.
"Huh tegang, karena kita butuh kemenangan satu lagi untuk memastikan ke final four. Jadi sejak awal kita sudah memasang target harus menang agar bisa memastikan lolos, ternyata itu menjadi beban untuk pemain. Tapi syukur, kita bisa dan mengamankan langkah ke final four," ujar pelatih JPE, Pascal Wilmar usai laga.
Kemenangan JPE hari ini melalui perjuangan berat. Sebab, meski mereka unggul secara kualitas pemain, ternyata JGA yang mayoritas dihuni pemain muda di luar dugaan memberikan perlawanan kuat di sepanjang laga.
Di awal pertandingan, Agung Seganti dan kawan-kawan berhasil unggul terlebih dahulu dengan skor 2-0 (26-24 dan 25-17). Service dan recieve yang sangat baik berhasil dioptimalkan menjadi poin oleh JPE.
Namun, di tiga set selanjutnya, justru JGA berada di atas angin. Alfin Daniel dan kawan-kawan bermain sangat lepas. Rapat saat bertahan dan membaik di semua aspek. Berkali-kali serangan yang dilancarkan pemain-pemain JPE selalu berhasil diterima dengan baik dan dikembalikan menjadi angka.
Di sisi lain, JPE kerap melakukan kesalahan service yang menguntungkan lawan. Sehingga, JGA berhasil mencuri dua set dengan skor 22-25 dan 23-25.
Di set kelima, JGA sempat memimpin di awal-awal pertandingan. Namun, kematangan para pemain JPE terlihat di saat-saat kritis seperti ini. Tampil lebih tenang, JPE perlahan namun pasti berhasil membalikkan keadaan.
Meski terjadi saling kejar angka hingga terjadi empat kali deuce. Pertamina akhirnya berhasil menutup laga dengan skor 19-17.
"Anak asuh kami memaksa menang di set terakhir, sehingga terjadi kejar mengejar angka, dan sempat lawan beberapa kali menyamakan angka," kata Pascal.
Pascal mengakui, ketertinggalannya di set ketiga dan keempat lebih disebabkan servis beberapa pemain yang buruk, sehingga dimanfaatkan Garuda untuk membalikkan keadaan.
"Set kedua dan keempat kami akui kalah, karena servis kami jelek, sehingga Jakarta Garuda dengan mudah membalikkan keadaan dan mampu menyamakan skor menjadi 2-2," katanya.
Sementara itu, Pelatih JGA, Eko Waluyo mengakui, kekalahan timnya di laga ini karena pemainnya kurang beruntung saja, sebab beberapa kali para pemainnya mampu menyalip angka lawan, meski pada akhirnya harus mengakui keunggulan JPE.
"Kita kurang beruntung saja set kelima. Ada beberapa hal yang salah, dan sudah kami prediksi itu," kata Eko, dalam keterangan persnya.
Advertisement