Surveilans Tikus, Deteksi Leptospirosis di Kota Probolinggo
Dilakukan surveilans dan deteksi dini penyakit leptospirosis dengan sampel di Desa Sebaung, Gending, Kota Probolinggo, pada 1-4 Agustus 2023 lalu. Survei dilakukan tim Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) untuk kegiatan surveilans tikus.
Dikutip di laman BBTKLPP Surabaya menyebutkan, surveilans dilakukan tim gabungan dari Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, Balai Karantina Kesehatan Kelas I Probolinggo, dan Puskesmas Gending, dibantu kader kesehatan desa, tim memasang 100 perangkap tikus.
Dipaparkan dalam laporan, tujuannya untuk mengendalikan reservoir penyakit Leptospirosis dan mendeteksi keberadaan bakteri Leptospira. Hasilnya ditangkap 39 ekor tikus atau succes trap sebesar 39 persen.
Data di BBTKLPP Surabaya mencatat, Kota Probolinggo menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang mencatatkan tingginya angka kejadian dan kematian akibat Leptospirosis. Selain itu, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pacitan kematian akibat Leptospirosis juga tinggi. Ketiganya masih menjadi lokasi utama surveilans dan pengendalian Leptopsirosis di Jawa Timur.
Ngopibareng.id pada 1 Maret 2023 melaporkan, tiga orang meninggal dan ratusan warga terinfeksi penyakit leptospirosis yang terjadi di Kabupaten Pacitan. Warga yang banyak terinfeksi bakteri yang dibawa kencing tikus itu menyasar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Nawangan, Sudimoro dan Ngadirejo.
Awal kasus ini, menyasar ke warga di Kecamatan Nawangan, pada awal Februari lalu. Namun, kini penyakit tersebut menjangkiti warga di Kecamatan Ngadirejo dan Sudimoro. Warga sebagian telah dirawat di RSUD dr Darsono Kota Pacitan.
Menurut Koordinator Pengendalian Penyakit Menular Puskesmas Nawangan, Pacitan, Wahyu Tri Widodo, warga yang diduga suspect Leptospirosis sebanyak 112 orang dan yang dinyatakan positif ada 24 orang dan 3 orang meninggal dunia. ”Ada tiga orang yang meninggal dunia,” ujarnya pada Rabu 1 Maret 2023.
Advertisement