Survei WE Institut, Elektabilitas Eri Cahyadi Tak Terkejar Jelang Pilwali 2024
Elektabilitas Walikota Surabaya petahana Eri Cahyadi masih menjadi jawara dalam survei yang baru-baru ini dilakukan oleh lembaga survei WE Institut.
Dibanding dengan sejumlah sosok yang diperkirakan akan menyainginya dalam Pemilihan Walikota (Pilwali) Kota Surabaya 2024 mendatang, Eri unggul jauh.
"Kami beberapa waktu lalu melakukan survei untuk Pilkada Surabaya, hasilnya petahana Eri Cahyadi masih dominan," ucap Direktur WE Institut Sugeng Siswanto, Senin 6 Mei 2024.
Melihat hasil survei yang telah dipublikasikan, elektabilitas Eri Cahyadi terlihat tidak terbendung dan mendapat angka paling tinggi dibanding sosok lainnya. Bahkan, persentasenya mencapai 61,80 persen.
"Untuk posisi kedua disusul oleh petahana Wakil Walikota Surabaya Armuji dengan perolehan sebesar 10 persen, caleg DPRD Jatim terpilih sekaligus putra Menteri Sosial Tri Rismaharini, Fuad Bernardi 3,5 persen, caleg DPR-RI terpilih asal PAN, Tom Liwafa 2,00 persen, dan caleg DPR-RI terpilih asal Gerindra sekaligus musisi Ahmad Dhani 1,7 persen," jelas Sugeng.
Menurut Sugeng, tidak terkejarnya kekuatan elektoral dari mantan Kepala Bappeko Surabaya ini karena tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi terhadap kinerjanya selama menjabat sebagai Walikota Surabaya.
"Kami mencatat tingkat kepuasan masyarakat Kota Surabaya terhadap kinerja Eri Cahyadi mencapai 87,7 persen. Itu menjadi modal untuk petahana di periode kedua kalau memang mau bertahan," ujarnya.
Survei yang dilakukan WE Institut tersebut dilakukan pada tanggal 17 sampai 27 April 2024 silam. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 1.000 orang dari 31 kecamatan se-Kota Surabaya. Margin of error berada di angka 3,1 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Berikut ini adalah perolehan elektabilitas para tokoh yang berpeluang maju dalam Pilwali Kota Surabaya 2024, berdasarkan hasil survei yang dilakukan WE Institut:
1. Eri Cahyadi 61,80 persen.
2. Armuji 10,00 persen.
3. Fuad Bernardi 3,50 persen.
4. Tom Liwafa 2,00 persen.
5. Ahmad Dhani 1,70 persen.
6. Lucy Kurniasari 1,20 persen.
7. Azrul Ananda 0,90 persen.
8. Adi Sutarwijono 0,80 persen.
9. Machfud Arifin 0,70 persen.
10. Reni Astuti 0,60 persen.
11. Dyah Katarina 0,50 persen.
12. Cahyo Harjo Prakoso 0,50 persen.
13. Musyafak Rouf 0,50 persen.
14. Bambang Haryo Soekartono 0,30 persen.
15. M. Soleh 0,30 persen.
16. Tidak Tahu/Tidak Menjawab (TT/TJ) 14,70 persen.
Advertisement