Survei SMRC pada Pemilik Ponsel: Elektabilitas Ganjar Teratas
Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan tingkat elektabilitas Ganjar Pranowo lebih tinggi dibandingkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan pada pemilik HP atau telepon seluler (ponsel).
Survei dilakukan pada para pemilik HP atau telepon sululer (ponsel) karena SMRC menilai para pemilik HP ini adalah pemilih kritis.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam keterangan tertulis mengatakan Pemilih kritis adalah pemilih yang memiliki akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena memiliki ponsel sehingga dapat mengakses internet untuk mencari berita sosial politik.
"Bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik," kata Deni.
Menurutnya, para pemilih ini juga umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa mempengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya.
"Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen. Karena itu, survei ini tidak mencerminkan populasi pemilih nasional 100 persen," katanya.
Hasil survei para pemilik HP ini, Ganjar mendapat elektabilitas 20,8 persen, Prabowo 15,8 persen dan Anies 11,4 persen. Deni mengatakan survei ini dilakukan pada 25 hingga 28 April 2023.
Kata Deni, elektabilitas tiga calon presiden ini dalam tiga tahun terakhir cukup dinamis. Misalnya pada 2020, Prabowo terlihat paling kuat. Kemudian, pada 2021 sampai akhir 2022, Ganjar menjadi paling kuat.
Selanjutnya mulai awal 2023, Prabowo kembali menguat, menggeser posisi nomor dua Anies, sejak Presiden Joko Widodo secara terbuka mendukung Prabowo.
Puncak dukungan pada Prabowo terjadi usai keputusan FIFA membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Saat itu Prabowo mendapat dukungan 18,3 persen.
Sementara, Ganjar yang menolak kehadiran tim Israel dan berpengaruh pada batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia elektabilitasnya sempat terjun bebas menjadi 13 persen dari 16,2 persen.
Namun, elektabilitas Ganjar mulai pulih dan menguat signifikan usai pengumuman sebagai calon presiden oleh PDIP. Sejak keputusan FIFA hingga pasca pengumuman PDIP, Ganjar mengalami pemulihan berarti dari 13 persen menjadi 20.8 persen atau naik 7,8 persen.
Sampel survei dipilih melalui metode random digit dialing (RDD). Menurutnya, RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1021 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan di-screening.
Validasi dan screening dilakukan untuk memastikan pemilik nomor telepon terpilih adalah warga negara Indonesia dan telah memiliki hak pilih (berumur 17 tahun plus atau sudah menikah).
Margin of error survei sekitar ±3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Sementara itu, dalam Survei Poltracking Indonesia periode 9-15 April 2023, Prabowo Subianto menempati posisi teratas sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi.
Dalam survei dengan simulasi 20 nama itu, Prabowo memperoleh elektabilitas 28,8 persen. Di urutan kedua ada Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 27,5 persen. Kemudian, Anies Baswedan yang jadi bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan menempati posisi ketiga dengan elektabilitas 19,3 persen.
Kemudian, ada pula nama seperti Ridwan Kamil (3 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (2,8 persen), hingga Erick Thohir (2,3 persen).
Advertisement