Survei Prediksi 3 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran
Survei Katadata Insight Center (KIC) menemukan 12 persen respondennya akan mudik lebaran ini. Sementara 68 persen lainnya menyatakan tak ingin mudik, dan 4 persen sisanya sudah pulang kampung lebih awal. Jika berkaca pada mudik tahun 2019 yang diikuti 18,3 juta orang, maka diperkirakan ada 3 juta orang yang akan mudik di tengah pandemi covid-19 saat ini.
Dari survei online yang diikuti 2.347 responden yang tersebar di 34 provinsi pada 29 hingga 30 Maret 2020 itu, diketahui kelompok mahasiswa atau pelajar menjadi pemudik terbanyak yang lebih dahulu pulang, yaitu sebesar 39,4 persen, disusul karyawan swasta sebesar 23,1 persen.
Mereka umumnya mudik pada 1-5 Maret 2020, dan mencapai puncaknya pada 16-10 Maret 2020, bersamaan dengan keluarnya seruan work from home dari Presiden Joko Widodo.
Sedangkan, kelompok yang tetap ingin mudik lebaran adalah pegawai swasta sebanyak 35,6 persen, PNS sebesar 23,4 persen, dan pelajar atau mahasiswa sebesar 11 persen. Survei ini dibuat sebelum Presiden Joko Widodo mengeluarkan larangan mudik pada PNS, TNI dan Polri, pada 9 April 2020.
Sebagian besar pemudik, yaitu sebanyak 96,1 persen akan mudik untuk menemui kerabat di kampung halaman yang berusia di atas 45 tahun. Kelompok usia ini, menurut Institut Eikjman adalah kelompok rentan di Indonesia jika tertular corona.
Sementara, responden yang menyatakan tidak mudik, 54,6 persen mengaku keputusan itu diambil karena mengikuti imbauan pemerintah, serta takut jika kepulangan mereka akan ikut membawa virus. “Ini menunjukkan bahwa seruan pemerintah cukup efektif didengar masyarakat, sehingga pesan ini perlu terus disampaikan dengan cara-cara yang tepat,” kata Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri, dalam siaran persnya.
Selain keinginan mudik, survei juga mengungkap tujuan mudik. Pemudik asal Jakarta terbanyak akan ke Jawa Tengah sebanyak 35,0 persen, Jawa Barat 18,3 persen dan Jawa Timur 11,7 persen. Para calon pemudik ini cenderung menggunakan kendaraan pribadi diikuti dengan pesawat terbang.
“Pemerintah pusat dan daerah perlu memberi perhatian pada daerah-daerah tujuan mudik ini,” imbuhnya.