PAN Diprediksi Lolos Kursi Parlemen, Ini Survei PolMark
Pemilihan umum (Pemilu) 2019 diikuti sebanyak 16 partai politik, termasuk Partai Amanat Nasional (PAN). Dari hasil survei PolMark Indonesia di 73 daerah pemilihan (dapil) dengan 32.560 responden, menyebutkan PAN memperoleh 5,9 persen.
Eep Saefulloh Fatah, Founder dan Ceo PolMark Indonesia mengungkapkan hal itu, dalam acara forum Pikiran, Akal dan Nalar.
"Dengan hasil ini juga bisa menjadi jawaban untuk survei-survei yang menyatakan PAN tidak akan lolos," ungkap Eep dalam paparannya, Selasa, 5 Maret 2019.
Dalam hasil survei PolMark, Eep Saefulloh juga memprediksi 7 partai tidak akan lolos parlemen. Partai tersebut adalah Perindo (2 persen), Hanura (1,1 persen), PSI (0,6 persen), PBB (0,5 persen), Berkarya (0,4 persen), PKPI (0,2 persen), dan Garuda (0,1 persen).
Selain itu, PolMark juga mempredeksi 9 partai yang akan lolos parlemen. Antara lain PDIP menjadi partai dengan perolehan kursi Parlemen terbanyak, sekitar 28,6 persen. Disusul Gerindra (14,1 persen), Golkar (13,5 persen), PKB (11,5 persen), Demokrat (6,9 persen), PAN (5,9 persen), NasDem (5,6 persen), PKS (4,6 persen), dan PPP (4,5 persen).
"Ada tiga alasan kenapa pemilih atau responden cenderung memilih partai-partai tersebut. Pertama karena memiliki jalan keluar untuk masalah warga. Kedua, karena partai membela kemajemukan. Terakhir karena partai yang memihak dan membela agama saya (responden)," ungkapnya.
Tidak menutup kemungkinan, tutur Eep Saefulloh, hasil masih bisa berubah. Karena hasil survei yang dipaparkan memiliki margin of error sekitar 4,8 persen di 72 Dapil dan 3,4 persen di Dapil Jawa Barat (yang memiliki jumlah responden berbeda).
"Maka, bila ada suara partai yang naik, ada suara partai yang turun," imbuhnya.
Sementara Sekjen PAN, Eddy Soeparno, mengatakan pihanya percaya diri dengan hasil survei dari PolMark bahwa PAN akan memperoleh 10 persen suara di Parlemen.
"Target kami dua digit artinya 10 persen diparlemen dan 58 kursi, mudah-mudahan bisa melampaui dengan survei ini ditambah margin off erornya," kata Eddy Soeparno, saat ditemui wartawan usai acara.
Eddy Soeparno, mengingatkan kepada seluruh kader agar tidak merasa puas dengan hasil survei yang dipaparkan tapi terus berupaya melakukan sosialisasi di masyarakat pada Dapil masing-masing.
"Strategi tambahannya dengan menyapa masyarakat, kampanye door to door itu paling efektif, karena masyarakat memilih caleg yang dekat dengan warga," pungkas Eddy. (pit)