Survei Pemilu 2024, Puan Tak Populer Sebagai Capres di Jatim
Khofifah Indar Parawansa terpilih sebagai tokoh yang tingkat keterpilihannya atau elektabilitasnya sebagai Calon Gubernur Jawa Timur di Pilkada 2024, paling tinggi dibanding tokoh lain. Sementara Ganjar Pranowo memilki elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden mengungguli Puan Maharani dan tokoh lainnya. Hasil itu terungkap dari survei The Republic Institute.
Khofifah Terpopuler
Lewat siaran persnya, Direktur The Republic Institute, Sufyanto, menyebut Khofifah menjadi yang paling populer di antara 29 nama lain. Direktur yang juga dosen Politik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), dalam siaran persnya merunut urutan popularitas calon gubernur di Pilkada Jatim 2024.
Antara lain, Khofifah, Tri Rismaharini, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Emil Dardak, La Nyalla, Djarot S. Hidayat, Bambang DH, Sahat Simanjutak, Sarmuji, Muhammad Al Barra (Gus Barra), Haeny Relawati, Thoriqul Haq, M. Nur Arifin, Muhammad Fawaid, Arzeti Bilbina, Anwar Sadad, Badrut Tamam, (Abdul Halim Iskandar (Gus Halim), Ony Anwar, Ratna Juwita, Anik Maslachah, Zahrul Azhar Asumat (Gus Hans), Kusnadi, Heru Tjahyono, Riski Sadiq, Sri Sajekti, Fadil Muzakki, Masfuk dan Irwan Setiawan.
“Popularitas di antara calon gubenur terjadi lebih karena jabatan dan ketokohan calon yang bersangkutan,” kata Sufyan. Misalnya, Khofifah Indar Parawansa adalah gubernur dan ketua Muslimat, kemudian Gus Ipul sebagai walikota dan pernah menjabat wakil gubernur, Risma sebagai Menteri Sosial dan keaktifan di media sosial yang luar biasa besar, Emil, sebagai Wagub dan PLT Demokrat Jatim.
Risma Marah Bernilai Positif
Selain terpopopuler, survei juga menyebut Khofifah sebagai calon gubernur dengan elektabilitas tertinggi, mengungguli Gus Ipul dan Risma. Survei menyebut tingginya elektabilitas Khofifah disebabkan karena jabatan sebagai gubernur, gerakan kader-kader muslimat yang massif untuk tetap mendukung dan membantu program-program Khofifah.
Selain itu, survei juga menyebut, representasi Risma yang sering marah justru berdampak positif sebab sebagian masyarakat menganggap itu adalah bentuk dari sikap tegas Risma atas ketidaknormalan pada pelaksanaan bantuan sosial oleh aparat pemerintah.
“Untuk Gus ipul, lebih karena beliau seorang walikota dan mantan wakil gubernur. Sedangkan emil, disamping sebagai wakil gubernur juga peran popularitas istrinya sebagai artis cukup membantu dalam peningkatan elektabilitasnya,” lanjut Sufyan.
Prabowo Terpopuler Sebagai Capres
Sedangkan hasil survei terkait calon presiden dalam Pilpres 2024, menemukan sejumlah nama populer yang sering dipublikasi oleh media dan lembaga riset secara nasional. Popularitas Prabowo Subianto mengungguli nama-nama lain di antaranya Khofifah, Tri Rismaharini, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Agus H. Yudhoyono, Luhut Panjaitan, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Susi Pujiastutik, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, La Nyalla dan Tito Karnavian.
Namun nama Ganjar Pranowo terpilih sebagai calon presiden dengan tingkat elektabilitas tertinggi, melampaui nama-nama tersebut. Urutannya, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Airlangga Hartarto, Agus H. Yudhoyono, Khofifah, Tri Rismaharini, Muhaimin Iskandar, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno.
Ganjar Tinggalkan Puan
“Ganjar mendominasi dari sisi elektabilitas, masyarakat Jatim mengenali Ganjar sebagai sosok yang memiliki kepribadian dan jiwa kepemimpinan seperti Jokowi, dan masyarakat Jawa Timur sampai sekarang masih sangat mengidolakan Jokowi,” kata Sufyan.
Alasan lain elektabilitas Ganjar tinggi, karena sering muncul di media sosial, terutama televisi dan Youtube, baik saat berkunjung ke lapangan maupun menyelesaikan masalah-masalah yang ditemukan di lapangan.
Karakter Ganjar yang disebut low profile, seperti turun di masyaraka, makan di warung, juga menjadi kelebihan serta tidak ditemukan pada calon presiden yang lain.
Suvei juga menyebut kegagalan Puan Maharani yang tak masuk sebagai calon presiden yang populer di Jatim. Sebab, Puan dinilai tak memproduksi produk penting yang berdampak pada rakyat selama menjadi Ketua DPR, tidak ada gebrakan sama sekali di DPR, serta disebut jarang sekali turun ke masyarakat bawa hkecuali hanya untuk memenuhi tugas sebagai ketua DPR mendampingi presiden.
Diketahui, survei tersebut digelar dengan Teknik multistage random sampling dan melibatkan 1.225 responden yang tersebar di 38 kabupatan atau kota di Jawa Timur, dan berlangsung pada 1 hingga 13 September 2021.