Survei: Partai Ummat Kalah Populer dari Gelora
Partai Ummat yang didirikan mantan Ketua MPR, Amien Rais kalah populer dari Partai Gelora (Gelombang Rakyat) yang didirikan sejumlah mantan elite PKS seperti Anisa Matta dan Fahri Hamzah. Hal itu diketahui dari survei terbaru Parameter Politik Indonesia.
Survei tersebut mencatat popularitas Partai Gelora mencapai 28,7 persen. Sementara popularitas Partai Ummat berada di angka 21,7 persen.
"Di antara tiga partai baru yang cukup eksis belakangan ini, Partai Gelora menjadi yang paling populer, disusul partai Ummat dan Masyumi Reborn (14,2 persen)," dikutip dari dokumen hasil survei Parameter Politik Indonesia.
Masyarakat Tidak Antusias dengan Partai Baru
Survei itu mengungkap bahwa masyarakat sebenarnya tidak terlalu antusias dengan partai baru. Sebanyak 40,1 persen responden merasa partai baru tidak terlalu penting. Hanya 26,7 persen yang menganggap kehadiran partai baru penting.
Kecenderungan itu berkaitan dengan antusiasme masyarakat mendukung partai baru. Jumlah responden yang ingin mendukung partai-partai itu hanya berkisar di angka belasan persen.
"Partai Gelora mendapat 11,9 persen dukungan, Partai Ummat 7,8 persen, dan Partai Masyumi Reborn 3,3 persen dukungan," dikutip dari hasil survei Parameter Politik Indonesia itu.
Survei tersebut dilakukan pada 23-28 Mei 2021. Parameter Politik Indonesia melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak dan proporsional dari 6.000 nomor telepon. Penelitian dilakukan dengan margin of error ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Partai Ummat
Amien Rais resmi mendeklarasikan berdirinya Partai Ummat pada 29 April 2021. Dalam deklarasi yang ditayangkan YouTube Amien Rais Official itu juga diumumkan nama-nama pengurus partai.
Ketua umum Partai Umat adalah Ridho Rahmadi, menantu Amien Rais atau suami dari Tasniem Fauzia Rais. Dia pernah menjadi dosen Juruan Teknik Informatika Univesitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Pendirian Partai Ummat ini dilatarbelakangi oleh keretakan di tubuh PAN setelah kongres V PAN pada Februari 2020. Kongres yang diwarnai kericuhan itu menetapkan Zilkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN.
Beberapa bulan setelah Kongres V PAN, Amien Rais berniat untuk mendirikan partai baru pada September 2020, karena prihatin atas kondisi Indonesia. Partai itu akan memiliki semboyan "Lawan kezaliman dan tegakkan keadilan" dengan asas rahmatan lil alamin. Amien Rais kemudian mengumumkan partai baru yang didirikannya bernama Partai Ummat pada 1 Oktober 2020.
Logo Partai Ummat diberi nama perisai tauhid dengan gambar bintang emas di tengahnya. Menurut Amien Rais, bintang merupakan simbol sila pertama Ketuhanan yang Mahasa Esa pada dada burung Garuda. Sementara warna hitam dan perisai emas terinspirasi dari kiswah Kabah. Warna itu merupakan pancaran autentik dari tiga kalimat, yaitu syahadat, kalimah thayyibah, dan kalimah pembebesan.
Pengurus Partai Ummat
Majelis Syuro Partai Ummat
Ketua Majelis Syuro: Amien Rais
Wakil Ketua 1: MS Kaban
Wakil Ketua 2: Thalib Sagaf Aldjufri
Sekretaris: Ansufri Idrus Sambo
DPP Partai Ummat
Ketua Umum: Ridho Rahmadi
Sekretaris Jenderal: Ahmad Muhadjir Sodrudin
Bendaraha Umum: Benny Suharto
Wakil Ketua Umum 1: Agung Mozin
Wakil Ketua Umum 2: Sugeng
Wakil Ketua Umum 3: Chandra Tirta Wijaya.
Partai Gelora
Partai Gelora atau gelombang rakyat dibidani oleh mantan punggawa dan "vokalis" Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Baberapa tokoh yang menjadi penggagas partai ini adalah mantan pimpinan PKS, seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, Mahfudz Siddiq, Rofi Munawar, dan Achmad Rilyadi.
Embrio pembentukan Partai Gelora diawali dari munculnya organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi). Selanjutnya, Partai Gelora didirikan pada 28 Oktober 20219. Partai ini didirikan oleh sekitar 99 orang yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Aktor senior Deddy Mizwar memutuskan keluar dari Partai Demokrat dan bergabung dengan Partai Gelora.
Susunan kepengurusan Partai Gelora Indonesia:
Dewan Pimpinan Nasional
Ketua Umum: Anis Matta
Wakil Ketua Umum: Fahri Hamzah
Sekretaris Jenderal: Mahfudz Siddiq
Bendahara Umum: Achmad Rilyadi
Ketua Bidang Pengembangan Wilayah:
1. Sumatera (M Syahfan)
2. Jabar, DKI, Banten (Ahmad Zairofi)
3. Jateng, DIY, Jatim (Ahmad Zainudin)
4. Kalimantan, Bali Nusra (Rofi Munawar)
5. Sulawesi Indonesia Timur (A Faradise)