Survei Media : Gus Ipul Tokoh Paling Populer Mengalahkan Risma dan Khofifah
Surabaya: Hasil survei media massa yang dilakukan The Initiative Institute menempatkan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai tokoh yang paling banyak diberitakan media dengan porsi pemberitaan mencapai 34 persen; diurutan kedua ada nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dengan pemberitaan sebanyak 33 persen.
Sedangkan dua nama berikutnya adalah Khofifah Indarparawansa, Menteri Sosial dengan jumlah pemberitaan sebanyak 15 persen; dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dengan porsi pemberitaan sebesar 11 persen.
Sedangkan beberapa tokoh lain di luar empat orang ini porsi pemberitaan hanya 9 persen. Survei ini digelar mulai 1 Agustus 2016 hingga 1 Maret 2017 dan dilakukan kepada puluhan media yang ada di Surabaya dengan jumlah pemberitaan sebanyak 382 berita.
"Kami melakukan analisa konten beberapa media dan mendapatkan sentiment opinion leader dan tone atas setiap pemberitaan dari media yang beredar sehingga kami memperoleh hasil analisa atas trend issue dan ketokohan mereka," kata Pengajar Departemen Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman, dalam diskusi Kriteria Pemimpin Jatim yang digelar The Initiative Institut di Lodjie Besar, Koffie dan Djamoe Jl Makam Peneleh 46, Kamis (1/2).
Airlangga Pribadi, yang juga CEO The Initiative Institut ini memaparkan dari perolehan survei 34 persen, Gus Ipul memiliki pemberitaan positif mencapai 90 persen. Isu utama yang dibicarakan Gus Ipul di media didominasi tentang ekonomi 15,7 persen. Sedangkan bidang tansportasi dan kesehatan kurang dibicarakan dan hanya 1,05 persen.
Sedangkan Risma pemberitaan positifnya hanya 77 persen atau di bawah Gus Ipul. "Dibanding Gus Ipul, Risma masih memunculkan banyak sentimen negatif. Contoh, demo buruh yang sampai di rumahnya. Risma cukup negatif saat bertemu buruh. Berita perburuhan Risma buruk," kata Airlangga.
Airlangga mengatakan, meski Risma belum menyatakan akan maju dalam pemilihan gubernur, namun ekspos media soal majunya dalam Pilgub cukup mendominasi yaitu sebanyak 16,48 persen. Lalu pemberitaan Risma lainnya yang banyak muncul di media adalah bidang ekonomi 10,99 persen dan pendidikan 9,89 persen.
Lalu untuk Khofifah, dari tren pemberitaan media sebesar 15 persen, ekspos positifnya mencapai 90,2 persen dan sama sekali tidak ada berita negatifnya. "Untuk Khofifah, berita terbanyak tentang ekonimi 11,9 persen, dukungan Pilgub dan Cagub, serta disabilitas sama-sama 9,52 persen," kata dia.
Sementara Azwar Anas yang meraih pemberitaan 11 persen, pemberitaan positifnya mencapai 90,48 persen. Sedangkan pemberitaan negatifnya 4,76 persen. Berita tertinggi dari Bupati Banyuwangi ini soal pariwisata sebanyak 36,67 persen dan masalah ekonomi 16 persen.
"Dari setiap opinion leader tersebut tentunya memiliki kategori masing-masing di isu yang paling sering dibicarakan di media. Juga dengan potensi dan permasalahan yang harus dihadapi Provinsi Jawa Timur antara lain permasalahan agraria, pertambangan, SARA, ekologi, tata ruang dan wilayah," katanta.
Dari sini, setidaknya juga didapati empat kriteria para tokoh tersebut, pertama integrity, atas antikorupsi, antipoltik uang, dan berani melakukan kontrak politik. Kedua, problem solver, berorientasi public values-bertindak pragmatis, inovatif, mengukur risiko dari suatu kebijakan.
Ketiga, solidarity maker, kemampuan membangun social networking, mendorong partisipasi, mengambil inisiatif untuk menyelesaikan konflik. Sedangkan Keempat, political capital atau memiliki basis politik dari partai politik, maupun basis sosial dari organisasi masyarakat dan keagamaan.
Dari empat nama opinion leader tersebut, semuanya memiliki integritas. Untuk katagori pemimpin problem solver, memunculkan nama Risma yang paling tinggi, kemudian disusul Khofifah, dan Azwar Anas.
Untuk kategori pemimpin solidarity maker memunculkan nama Gus Ipul dan Khofifah. Sedangkan katagori pemimpin political capital memunculkan nama Khofifah, Risma, dan Gus Ipul. "Khofifah dan Risma ini basis dukungan parpolnya lebih jelas ketimbang Gus Ipul," kata dia.
Sementara itu, dalam survei kali ini juga diketahui jika Abdul Halim Iskandar, Ketua DPRD Jawa Timur yang sudah sejak lama mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur ternyata hingga kini tak juga muncul bisa bersaing.
Pengajar Sosiologi di UIN Sunan Ampel, Andri Arianto, yang juga menjadi pembicara di acara ini mengatakan, ketua DPRD Jawa Timur ini merupakan satu-satunya tokoh yang tegas menyatakan maju Pilgub diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim. Sayangnya, keberadaan Abdul Halim tak cukup bisa dikenal kiprahnya sehingga pemberitaan tentang dirinya juga sangatlah minim. (wah)