Survei LSI : PDIP Berjaya, PKB Pecundangi Demokrat
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, PDI Perjuangan berpotensi kembali menjadi pemenang pada pemilihan legislatif (pileg) pada tahun 2019.
Survei ini dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia.
Adapun pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah apabila pemilu legislatif dilakukan hari ini, partai manakah yang akan dipilih. Dari 1.200 responden, sebanyak 24,8 persen memilih PDI-P.
"PDI-P berpotensi menjadi partai pertama yang memenangkan pemilu dua kali berturut-turut. Sejak reformasi, dari empat kali pemilu, tidak ada satu pun parpol yang memenangi pemilu dua kali secara berturut-turut," ujar Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Rabu 12 September 2018.
Adjie mencatat, pada Pemilu 1999, PDI-P menjadi pemenang dengan perolehan suara sebesar 33,7 persen. Pada Pemilu 2004, PDI-P kalah dari Partai Golkar yang mendapatkan perolehan suara 21,6 persen. Kemudian, Pemilu 2009 dimenang Partai Demokrat. PDI-P kembali menjadi pemenang pada Pemilu 2014.
"PDI-P berpotensi keluar dari kutukan juara bertahan partai-partai pemenang pemilu di era reformasi," paparnya.
Di sisi lain, Adjie memaparkan, Gerindra berpotensi menempati posisi kedua dalam Pemilu 2019 dengan dukungan sebesar 13,1 persen. Sementara Golkar berada di peringkat ketiga dengan dukungan sebesar 11,3 persen.
"Gerindra potensial menjadi partai pertama runner-up di luar PDI-P dan Golkar. Dalam empat kali pemilu era reformasi, posisi runner-up tak pernah diperoleh oleh partai di luar PDI-P dan Golkar," ujar Adjie.
Sementara Golkar terancam tak masuk pada peringkat dua besar pemenang Pemilu 2019. Sebab, pada survei ini, elektabilitas Golkar berada di bawah PDI-P dan Gerindra.
"Posisi Golkar saat ini akan menjadi yang terburuk dalam sejarah pemilu Partai Golkar di era reformasi. Dalam empat kali pemilu, Golkar selalu masuk dalam dua besar pemenang," kata dia.
Sementara itu, elektabilitas PKB sebesar 6,7 persen, atau mampu mengungguli Partai Demokrat yang hanya 5,2 persen. Kemudian PKS 3,9 persen, dan PPP sebesar 3,2 persen.
Sementara elektabilitas Nasdem, Perindo, PAN, Hanura, PBB, PSI, Berkarya, Garuda, dan PKPI berada di bawah 2,2 persen.
Kendati demikian, kata Adjie, masih ada 25,2 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya pada Pemilu 2019. Oleh karena itu, ia menilai masih ada upaya bagi partai-partai untuk mengubah peta dukungan jelang Pileg 2019. (man)