Survei LSI: Hanya Lima Parpol yang Lolos Parlemen
Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, jika pemilu diselenggarakan saat survei dilakukan, maka sejumlah partai politik tidak akan lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Survei LSI kali ini digelar pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia. Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan dari hasil ini setidaknya akan ada enam partai politik yang diprediksi tidak akan lolos ke DPR periode 2019-2024.
"Saat ini elektabilitas dari keenam partai tersebut di bawah 1 persen. Bahkan, jika disimulasikan dengan menambah margin of error survei 2,9 persen, elektabilitas keenam partai tak cukup lolos untuk ambang batas parlemen 4 persen," kata Adjie dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Rabu 12 September 2018.
Enam papol yang diprediksi tidak akan lolos yakni:
1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dipilih 0,6 persen responden
2. Partai Bulan Bintang (PBB) dipilih 0,2 persen responden
3. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipilih 0,2 persen responden
4. Partai Berkarya dipilih 0,1 persen responden
5. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dipilih 0,1 persen responden
6. Partai Garuda dipilih 0,1 persen responden
Sementara itu, ada lima partai politik yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen, yaitu:
1. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipilih 3,9 persen responden
2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipilih 3,2 persen responden
3. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dipilih 2,2 persen responden
4. Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dipilih 1,7 persen responden
5. Partai Amanat Nasional (PAN) dipilih 1,4 persen
Hanya lima parpol yang hampir pasti lolos ambang batas
1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dipilih 24,8 persen responden
2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dipilih 13,1 persen responden
3. Partai Golkar dipilih 11,3 persen responden
4. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dipilih 6,7 persen responden
5. Partai Demokrat dipilih 5,2 persen responden
Kendati demikian, kata Adjie, jika disimulasikan dengan menambah margin of error survei sebesar 2,9 persen, kelima partai yang terancam itu masih berpeluang lolos menembus ambang batas parlemen.
Di sisi lain, partai politik juga masih bisa merebut 25,2 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya pada Pemilu 2019. Oleh karena itu, ia menilai masih ada upaya bagi setiap partai untuk mengubah peta dukungan jelang Pemilu 2019.
Margin of error dalam survei ini adalah plus minus 2,9 persen. Artinya, data survei bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,9 persen. Pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling. (man)