Survei LSI: 50 Persen Lebih Ingin Pemimpin Baru di Probolinggo
Bursa bakal calon walikota dan wakil walikota (bacawali-bacawawali) Probolinggo pada Pilkada 2024 semakin menghangat. Lebih dari 50 persen masyarakat Probolinggo menginginkan pemimpin baru di Kota Bayuangga itu periode 2024-2029.
“Ini bukan perkataan atau pendapat saya, tetapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA,” ujar Ketua DPC Partai Gerindra Kota Probolinggo, dr Aminuddin SpOG MMKes di ruang pertemuan Rumah Sakit Amanah, Kota Probolinggo, Kamis, 30 Mei 2024.
Masih versi hasil survei LSI, dokter spesialis kebidanan dan obstetri itu berterus terang, meski lebih dari 50 persen masyarakat ingin pemimpin baru, sisi lain popularitas Habib Hadi Zainal Abidin (walikota petahana) justru tertinggi.
“Popularitas Habib Hadi 99,1 persen diikuti nama saya 93 persen, kemudian Mas Fernanda 65,2 persen,” ujarnya.
Mengapa lebih dari 50 persen masyarakat menginginkan pemimpin baru? Versi survei awal LSI itu di antaranya karena pemimpin lima tahun sebelumnya (2019-2024) dinilai tidak mampu menyelesaikan sebagian permasalahan masyarakat Probolinggo. Selain itu pemimpin dinilai kurang dekat dengan masyarakat yang dipimpinnya.
Popularitas, versi hasil survei LSI, juga berkaitan erat dengan kesukaan masyarakat Probolinggo terhadap para kandidat kepala daerah. “Kesukaan terhadap Habib Hadi masih tertinggi yakni, 74,3 persen, kemudian saya 71,1 persen, dan ketiga Mas Fernanda 65,2 persen,” kata pria kelahiran Palembang, Sumsel itu.
Hasil survei secara umum, lanjut dr Amin, panggilan akrab dr Aminuddin, menunjukkan masyarakat Probolinggo itu kritis dan dinamis. Mereka menyatakan apa adanya kritikan hingga harapan bagi kemajuan Kota Probolinggo.
Selain survei bursa bacawali, survei LSI juga memotret sejumlah bacawawali. “Ada empat bacawawali, tetapi yang bisa saya sebutkan hanya dua, Mbak Ina Dwi Lestari 30,9 persen dan Pak Buchori lebih tinggi lagi, 79,5 persen,” sambung dia.
Seperti diketahui, dr Amin berharap Ina, yang juga putri Buchori sebagai bacawawali pada Pilkada 2024 mendatang. Hal itu juga ditunjukkan dengan beredarnya puluhan banner pasangan Amin - Ina di sejumlah sudut Kota Probolinggo.
Buchori sendiri merupakan mantan Walikota Probolinggo dua periode kemudian digantikan istrinya, Rukmini yang menjabat satu periode.
Survei LSI tahap pertama ini, kata dr Amin, memang memotret posisinya sebagai paslon bersama Ina (Partai Nasdem). Sementara kandidat lain seperti, Habib Hadi (PKB) dan Fernanda Zulkarnain (Golkar) belum punya pasangan.
Dokter Amin menambahkan, dirinya direstui Prabowo Subianto sejak sebelum Pilpres 2024 lalu untuk maju sebagai kandidat kepala daerah. “Setidaknya ada 17 kader Gerindra di Jawa Timur yang diminta untuk maju sebagai kandidat walikota dan bupati di daerahnya masing-masing,” pungkasnya.