Survei LKPI: Airlangga Hartato Sosok yang Paham Ekonomi
Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melakukan jejak pendapat tentang keinginan masyarakat Indonesia berkaitan dengan sosok presiden 2024 yang diinginkan. Hasilnya, sebagian besar masyarakat Indonesia menginginkan sosok pemimpin atau presiden yang paham soal ekonomi.
Jajak pendapat itu dimulai pada tanggal 10-24 Juni 2023 di 34 Provinsi di Indonesia dengan penarikan sample atau responden menggunakan metode multistage random sampling sebanyak 2.088 warga negara Indonesia yang sudah dan akan berusia 17 tahun pada saat pemilu digelar. Hasil penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan Margin of Error sebanyak kurang lebih 2,1 persen.
Hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 87,9 persen responden menyatakan puas dengan kinerja bidang perekonomian nasional, sebanyak 60,8 persen puas dengan kinerja bidang kesejahteraan sosial, sebanyak 70,9 persen puas pada kinerja bidang penegakan hukum.
Sementara itu, sebanyak 72,9 persen puas pada bidang keamanan nasional dan sebanyak 67,2 persen puas dengan bidang pendidikan dan sebanyak 68,2 puas dengan bidang kesehatan.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa kampanye para relawan bakal calon presiden oleh relawan dan tokoh bakal capres ternyata hanya 5,7 persen responden yang terpengaruh akan memilih tokoh yang dikampanyekan oleh relawan dan tokohnya sendiri.
Sementara sebanyak 80,9 persen sangat tidak memengaruhi pilihan responden saat hari pencoblosan nanti, dengan alasan kampanye yang dilakukan relawan dan tokohnya tidak punya kualitas dan provokatif menuju pada polarisasi di masyarakat. Sedangkan 13,4 persen tidak memberikan pendapatnya
Hasil survei menunjukkan 89,7 persen responden berharap presiden yang terpilih dari Pemilu 2024 merupakan orang yang paham ekonomi dan peningkatan pembukaan lapangan kerja, sebab tantangan pemimpin baru, baik presiden dan wakil presiden juga tidak akan mudah karena bakal menghadapi ketidakpastian global.
Selain itu, juga ancaman terhadap komoditas Indonesia dari negara-negara lain seperti Uni Eropa yang juga bakal tetap ada.
Hasil Survei
Hasil survei menunjukkan bahwa Airlangga Hartarto dinilai oleh 61,9 persen sebagai tokoh bakal Capres yang paling mengerti banyak mengenai pengelolaan ekonomi nasional, dan sebanyak 12,8 persen responden menilai Prabowo Subianto mengerti mengelola perekonomian.
Sementara hanya sebanyak 6,4 persen responden yang menilai Ganjar Pranowo mengerti pengelolaan ekonomi, kemudian Anies Baswedan sebanyak dinilai oleh 4,7 persen responden mengerti ekonomi. Selebihnya sebanyak 14,2 persen tidak memberikan penilaian.
Berdasarkan hasil survei, jika pemilihan presiden digelar hari ini dengan disodorkan nama-nama tokoh bakal calon presiden pada kertas kuisioner, maka hasilnya nama Airlangga Hartarto dipilih oleh sebanyak 41,7 persen responden, kemudian di urutan kedua nama Prabowo Subianto dipilih sebanyak 20,2 persen dan Ganjar Pranowo sebanyak 9,3 persen, kemudian Anies Baswedan 5,4 persen, dan sisanya sebanyak 23,4 memilih tokoh lainnya dan tidak memilih.
Sedangkan jika pemilu digelar hari ini, maka Golkar menjadi partai politik yang paling tinggi tingkat keterpilihannya, di mana sebanyak 20,8 persen responden memilih Golkar dan 16,2 persen memilih Gerindra dan 15,7 persen memilih PDI Perjuangan, 9,8 persen memilih Demokrat, 6,4 persen memilih PKB, 5,3 persen memilih PKS, 4,6 persen memilih Perindo, 3,3 persen memilih Nasdem, 2,8 memilih PPP dan sebanyak 2,1 persen memilih PAN dan gabungan parpol lainnya dipilih sebanyak 6,2 persen. Tidak memilih sebanyak 6,8 persen
Ekonomi masih jadi tantangan di masa depan, di mana menurut penilaian mayoritas responden hal tersebut bukannya tanpa alasan, lantaran masyarakat meyakini persoalan ekonomi masih menjadi tantangan dalam kurun waktu lima tahun mendatang akibat belum pulihnya ekonomi nasional dan dunia akibat pandemi Covid-19.
Untuk itu, menurut mayoritas masyarakat, Indonesia perlu pemimpin yang punya pengetahuan baik soal ekonomi agar mampu menghadapi tantangan tersebut dengan baik.
"Karena tantangan kita lima tahun ke depan itu sangat berat terutama soal ekonomi. Melihat apa yang terjadi di global, melihat apa yang terjadi di dalam negeri dan dalam pemilu," kata Heru Suyatno Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia
Hal ini senada dengan keinginan para pelaku usaha di mana Pengusaha Besar Indonesia bakal memilih capres yang memiliki kriteria paham tentang ekonomi. Dalam hal ini, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dinilai kurang menguasai masalah ekonomi. Padahal salah satu syarat dari capres yang akan mereka pilih pada Pilpres 2024 adalah orang yang paham ekonomi.
Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang juga seorang pengusaha senior Sofjan Wanandi menilai, mereka bertiga tidak mengerti banyak mengenai pengelolaan ekonomi.