Survei, Konsumsi Rokok di Antara Pelajar di Indonesia Naik Tajam
Laporan Global School-based Student Health Survey di Indonesia, menunjukkan penggunaan tembakau di kalangan remaja berusia 13-17 tahun meningkat dari lebih dari 13 persen pada 2015 menjadi 23 persen pada 2023.
Peningkatan Perokok Muda
Data itu disampaikan Team Lead NCD and Healthier Population, WHO Indonesia Lubna Bhatti, di Kementerian Kesehatan pada Rabu, 29 Mei 2024. Peringkat Indonesia ada di angka 87 di antara 90 negara yang masuk dalam Indeks Interferensi Industri Tembakau Global.
Indonesia juga merupakan salah satu dari 12 negara secara global, dan satu-satunya negara di Kawasan Asia Tenggara yang belum berpartisipasi pada WHO Global Framework Convention on Tobacco Control.
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penggunaan tembakau tertinggi di dunia, dengan 35,4 persen orang dewasa Indonesia menggunakan tembakau, setara dengan lebih dari 70 juta orang," katanya dikutip dari Antara.
Kondisi Global
Tren peningkatan konsumsi rokok menjadi isu global yang tidak hanya dihadapi Indonesia saja. Salah satu sebabnya terungkap dalam penelitian, jika keberadaan rokok elektronik atau vape justru menciptakan konsumen baru dengan usia lebih muda sebanyak tiga kali lipat.
"Pada tahun lalu, lebih dari 12 persen siswa berusia 13--17 tahun di Indonesia dilaporkan menggunakan rokok elektrik. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan populasi umum, yaitu sebesar 3 persen," katanya.
Tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahunnya, termasuk sekitar 1,3 juta orang yang bukan perokok dan merupakan perokok pasif.