Survei Jelang Pilkada Lamongan, Yuhronur Efendi di Atas Angin
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak secara nasional masih 2024 mendatang. Dan, Yuhronur Efendi sebagai petahana tetap bakal menjadi pemenangnya.
Itu hasil survei Political Research Center Indonesia (PRCI). Asal, pilkada diselenggarakan sekarang. Bahkan, kemenangan Bupati Yuhronur itu dipasangkan kepada siapa saja sebagai wakil bupatinya.
Pendapat PRCI dengan periode survei 10 - 24 Mei 2023 itu memilih enam nama semisal sebagai wakil bupatinya. Di antaranya wakil bupati sekarang Abdul Rouf, Suhandoyo, Kartika Hidayati, Sekkab Nalikan, anggota DPR RI Deby Kurniawan (putra Almarhum Fadeli) Kaharudin (Ketua DPC Nasdem Lamongan), Wahid Wahyudi hingga Fujika Senna.
"Itu kalau pilkada diselenggarakan sekarang. Apalagi, semisal Yuhronur dipasangkan Abdul Ghofur (Ketua DPRD Lamongan), selesai. Tidak ada lawan," kata Ditektur PRCI, Muhammad Fierdaus, Selasa 06 Juni 2023.
Hanya, lanjut Daus, sapaan akrab Direktur PRCI itu, ia tidak melakukan survei untuk pasangan tersebut. Sebaliknya, nama Abdul Ghofur justru disurvei sebagai lawan pilkada.
"Kita rasional saja. Alasannya ya itu tadi, kalau keduanya berpasangan maju pilkada, tidak ada lawan," tandasnya.
Khusus kepada Yuhronur Efendi yang dikatakan bakal menang jika pilkada sekarang, belum tentu jika Pilkada 2024 mendatang. Menurut Daus, ada catatan yang harus dipenuhi. Elektabilitas dan liketabilitas harus mencapai 60 persen. "Dan, itu tergantung hasil kinerja dalam sisa waktu menuju 2024," tukasnya.
Skenario PRCI jika Yuhronur Efendi dan Abdul Ghofur bersaing dalam pilkada sebagai berikut: Yuhronur Efendi - Abdul Rouf 58,7 persen Vs Abul Ghofur - Debby Kurniawan 23,9 persen dan tidak tahu/tidak jawab (TT/TJ) sebesar 17,5 persen.
Semisal juga Yuhronur Efendi - Moh Nalikan 38,4 persen Vs Abdul Ghofur - KH Abdul Rouf 34,5 persen dan TT/DJ 27,1 persen Yuhronur Efendi - Debby Kurniawan 40,9 persen Vs Abdul Ghofur -Fujika Senna 20,4 persen dan TT/TJ (l38,7 persen. Terakhir, jika Yuhronur Efendi - Wahid Wahyudi 47,5 persen Vs Abdul Ghofur - Kaharudin 17,1 persen dan TT/TJ 45,5 persen.
Yuhronur Efendi - Fujika Senna 31,19 persen Vs Abdul Ghofur - Wahid Wahyudi 24,9 persen dan TT/TJ 44,0 persen dan skenario terakhir Yuhronur Efendi -Kartika Hidayati 37,9 persen v Abdul Ghofur - Moh Nalikan l24,2 persendan TT/TJ 47,5 persen
"Hasil survei, Yuhronur Efendi - Abdul Rouf tetap tertinggi," ungkap Faus, di Kantor PCRI Perumahan BLR Lamongan.
Tidak hanya itu, PRCI juga melakukan survei klasifikasi terkait pemilu mendatang. Terkait popularitas, elektabilitas maupun liketabilitas. Khususnya lagi, terkait dengan perkiraan bakal calon yang akan maju pilkada. Utamanya, sang petahana Yuhronur Efendi.
Survei dilakukan dengan 1.986 responden. Dilakukan dalam periode survei 10 - 24 Mei 2023. Survei diakui secara independen tanpa ada yang membiayai.
"Kami melakukan survei setiap tiga bukan sekali. Karena kami tetap ingin memotret perkembangan peta politik di Lamongan," terangnya.
Soal survei popularitas, Daus menjelaskan, Suhandoyo, beberapa kali maju pilkada memiliki popularitas tertinggi yakni 74,8 persen. Di bawahnya, baru Yuhronur Efendi 71,7 persen, disusul Kartika Hidayati, mantan wabup dengan angka 69,4 persen. Sedang Abdul Rouf 62,2 persen.
Tetapi, pada liketabilitas Yuhronur Efendi tertinggi dengan perolehan 57,5 persen, Abdul Rouf 50,1bpersen, Abdul Ghofur di posisi ketiga dengan perolehan 42,1persen, sedangkan Suhandoyo turun ke posisi ke empat dengan perolehan 37,3 persen.
"Populer tidak mesti terpilih. Responden mungkin saja tahu dan kenal Suhandoyo)l, namun dia tidak mesti memilihnya," paparnya.
Pungkasnya, Daus menegaskan, dari 10 kandidat potensi calon bupati Lamongan 2024, posisi pertama adalah Yuhronur Efendi dengan perolehan 32,6 persen. Wabup Abdul Rouf 24,2 persen Abdul Ghofur 13,6 persen Suhandoyo 11,3 persen.
Kemudian Kartika Hidayati 6,3 persen, Debby Kurniawan 2,4 persen Moh Nalikan 1,2 persen, Kaharudin 0,7 persen, Fujika Octavia 0,4 persendan Wahid Wahyudi 0,2 persen dan TT/TJ 7,1 persen
"KH Abdul Rouf berada di posisi yang tinggi, karena sebagai wakil bupati yang bersangkutan itu pandai menjaga harmonisasi. Bandingkan bagaimana wakil bupati di daerah lain. Tidak sedikit yang berselisih," katanya.
Advertisement