Survei Ganjar dan PDIP Digdaya di Surabaya, Kader Jangan Lengah
PDI Perjuangan Kota Surabaya menyampaikan terima kasih kepada warga masyarakat telah memberikan apresiasi dan kepercayaan atas kerja seluruh kader banteng. Dalam survei terbaru Surabaya Survey Center (SSC) menempatkan PDI Perjuangan sebagai pemuncak di antara partai-partai lainnya.
Dalam rilis survei terbaru SSC beberapa hari lalu, PDIP di Kota Pahlawan meraih elektabilitas atau keterpilihan 49,2 persen. Angka itu jauh meninggalkan partai-partai politik lainnya, yang maksimal di kisaran 8 persen.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, hasil survei merupakan masukan secara ilmiah untuk panduan kerja-kerja politik kerakyatan ke depan.
“Terima kasih atas seluruh apresiasi dan kepercayaan warga masyarakat di Kota Surabaya. Hasil survei adalah kaca benggala untuk semakin berbenah, bekerja keras dan bergerak bersama-sama dengan semangat gotong royong,” kata Adi Sutarwijono.
Dikatakan, seluruh kader PDI Perjuangan terus memantapkan diri menghadapi Pemilu 2024. Tidak pernah henti menjaga dan meningkatkan kesolidan sekaligus kekompakan, sehingga dalam kinerjanya semakin dirasakan warga masyarakat.
Adi mengatakan, meski hasil survei menempatkan PDIP di posisi jawara, pihaknya tak mau takabur dan kemudian lengah. Hasil survei justru disikapi dengan rendah hati, dan akan memacu semangat lebih besar lagi dalam membersamai masyarakat akar rumput.
“Kami tidak ingin terjebak di zona nyaman dengan hasil survei itu. Justru kami maknai dengan penuh semangat untuk melipatgandakan gerak ke akar rumput seperti instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri,” papar Adi yang juga ketua DPRD Kota Surabaya.
Seperti diketahui, SSC baru saja merilis hasil survei terbaru untuk wilayah Surabaya. PDIP berada di posisi puncak dengan memperoleh angka sebesar 49,2%. Kemudian disusul oleh Gerindra dan PKB yang masing-masing mengantongi 8,6% dan 8,2% di urutan kedua dan ketiga.
Posisi berikutnya adalah Demokrat dan Golkar dengan perolehan masing-masing 6,7% dan 5,4%, lalu PKS 3%, Nasdem 2,8%, PAN 2,7%, dan Perindo 1,7%. Partai lainnya tak lebih dari 1 persen.
Survei tersebut dilangsungkan pada 20 - 30 Juni 2023 di 31 kecamatan se-Surabaya; dengan 1.200 responden. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Hasil survei SSC juga memotret pilihan warga masyarakat di Kota Surabayq terhadap calon presiden jika Pemilu digelar sekarang. Hasilnya, Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden RI 2024 yang diusung PDI Perjuangan di Kota Surabaya dalam posisi tidak terkejar calon-calon lain. Ganjar mencapai 56,3 persen. Prabowo Subianto 22,1 persen dan Anies Baswedan 7,9 persen, dan calon-calon lain di bawah itu.
Jika Pilpres 2024 hanya diikuti tiga kandidat calon presiden, menurut SSC posisi Ganjar Pranowo semakin lebih digdaya lagi di Kota Surabaya. Ganjar meraih 60,0 persen, Prabowo 25,3 persen dan Anies Baswedan 13,1 persen.
“Seluruh kader PDI Perjuangan di Kota Surabaya terus bekerja keras, solid dan kompak untuk menyosialisasikan Mas Ganjar Pranowo ke masyarakat. Pendirian posko-posko Ganjar Presiden terus berlangsung dan menjadi titik konsolidasi kader PDI Perjuangan dan warga masyarakat,” kata Adi.
Adi mengatakan, hasil survei yang secara konsisten terus menempatkan posisi PDIP di posisi teratas merupakan muara dari besarnya kepercayaan rakyat kepada partai berlambang banteng tersebut.
“Artinya ini adalah buah dari kerja para kader banteng dalam menjalankan arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk terus turun membersamai rakyat. Ketika semua kader selalu turun membantu warga, publik semakin memberikan kepercayaan pada PDI Perjuangan dan Mas Ganjar Pranowo. Kami akan terus menjaga kepercayaan masyarakat,” jelas Adi.
Adi mencontohkan bagaimana di Surabaya para kader terjun ke kampung-kampung untuk membantu masalah pendidikan, kesehatan, sosial, hingga infrastruktur. Kerja gotong royong yang menonjolkan kekompakan kepemimpinan PDIP di Surabaya telah mampu membantu masyarakat luas.
“Di Surabaya, secara konsisten kepemimpinan PDI Perjuangan terus memperkuat kebijakan-kebijakan yang pro wong cilik, seperti pendidikan dan kesehatan gratis, pembangunan pemukiman, infrastruktur lain, penanganan stunting, pengembangan olahraga dan komunitas anak muda, hingga penataan kampung,” ujar Adi.
Dikatakan, PDIP terus memperkuat kerja-kerja kerakyatan yang dirasakan warga masyarakat. Kehadiran kader-kader banteng di tengah-tengah rakyat, terus dirasakan masyarakat. “PDI Perjuangan konsisten di jalur politik kerakyatan,” ujar Adi.