Survei: Dukungan Alumni Perguruan Tinggi Tak Naikkan Suara Jokowi
Dukungan secara simbolik yang dilakukan kelompok alumni perguruan tinggi ternyata tak begitu bisa mempengaruhi elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dari suara kaum terpelajar, dukungan Jokowi-Ma'ruf dinilai tetap kalah dibandingkan penantangnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hasil survei terbaru yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan pada Januari 2019 dukungan kaum terpelajar kepada Jokowi-Ma'ruf hanya 37,7 persen; sedangkan dukungan pada Prabowo-Sandi mencapai 44,2 persen.
"Ini karena kaum terpelajar lebih kritis melihat dan menilai. Hal-hal yang bersifat simbolik seperti dukung-mendukung tidak bisa mempengaruhi kaum terpelajar. Mereka lebih suka melihat sosok ketimbang isu," kata Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, di kantornya, Kamis 7 Februari 2019.
Menurut Adjie, kaum terpelajar cenderung menginginkan perubahan dan selalu kritis terhadap program pemerintah. Populasi pemilih di kalangan terpelajar atau alumni perguruan tinggi di Indonesia sekitar 11,5 persen dari total populasi pemilih.
Sebelumnya memang marak dukungan dari para alumni perguruan tinggi kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Bahkan di Surabaya beberapa waktu lalu ribuan alumni dari beragam perguruan tinggi mendeklarasikan dukungan pada Jokowi-Ma'ruf.
Survei LSi kali ini dilakukan pada 18-25 Januari 2019. Survei melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi. Metode yang digunakan, yaitu multistage random sampling dengan margin of error 2,8 persen. (man)