Survei Cawapres Prabowo, Anies Lebih Diunggulkan Ketimbang AHY
Dua kubu calon presiden baik kubu Joko Widodo maupun penantangnya, Prabowo Subianto hingga saat ini tidak kunjung mengumumkan siapa nama yang akan mereka sandingkan sebagai calon wakil presiden.
Alih-alih mencari nama calon wakil presiden, koalisi di kubu penantang hingga saat ini juga tak kunjung jelas. Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN juga masih belum menemukan kata sepakat.
Lantas, siapa sebenarnya calon wakil presiden yang terkuat? Jika dilihat dari Survei Media Nasional (Median) yang dirilis pada Senin 23 Juli 2018 lalu, sebenarnya nama Anies Baswedan-lah yang paling kuat.
Hasil survei terhadap 1.200 responden menunjukkan, nama Gubernur DKI Jakarta itu meraih 10,5 persen tingkat elektabilitas. Angka ini hanya bersaing dengan Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 9,3 persen.
Sedangkan di posisi tiga ada nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dengan elektabilitas 8,1 persen. Sementara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang disuarakan Demokrat, ternyata hanya di posisi empat dengan elektabilitas 7,3 persen.
Dalam survei menggunakan multistage random sampling dan margin of error 2,9 persen itu ditemukan jika calon yang paling disukai sebagai pendamping Prabowo adalah Anies dengan elektabilitas pasangan ini mencapai 35 persen.
Sebelumnya pada 25-31 Maret, Indikator Politik juga sempat melakukan survei yang hasilnya juga menunjukkan jika nama paling disukai untuk mendampingi Prabowo adalah Anies Baswedan.
Indikator menempatkan Anies meraih 15,1 persen elektabilitas. AHY berada jauh di bawah Anies dengan elektabilitas 10,8 persen sedangkan Gatot Nurmantyo 10,1 persen.
"Anies Baswedan sedikit lebih diunggulkan publik sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo," kata Direktur Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi saat itu.
Sementara itu, siapa nama cawapres yang nanti akan diusung kemungkinan baru akan terbuka ke publik di masa akhir pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada 10 Agustus 2018 mendatang.
Jokowi dalam pertemuan dengan enam pimpinan parpol koalisi pada Senin 23 Juli 2018 malam memastikan telah memutuskan satu nama sebagai calon wakil presiden.
Sedangkan Prabowo, masih akan terus menjalin komunikasi dengan parpol koalisi setelah pada Selasa 24 Juli 2018 malam melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (man)