Surplus, Arab Saudi dan China Ingin Impor Beras Indonesia
Presiden Joko Widodo menegaskan stok beras nasional cukup aman. Maka Indonesia tidak perlu lagi membeli beras dari luar. Bahkan sebaliknya Arab Saudi di China ingin membeli beras dari Indonesia.
"Arab Saudi ingin memesan 1.000 ton dan China 2,5 juta ton," kata Jokowi saat memberi arahan kepada KADIN Provinsi se-Indonesia di Jakarta, Selasa 23 Agustus 2022.
Menurut Jokowi, stok beras Indonesia memang sudah aman. Hal itu terbukti dari International Rice Research Institute (IRRI) yang memberikan penghargaan terhadap Indonesia lantaran dalam tiga tahun terakhir mampu mencapai swasembada beras secara berturut-turut.
Kendati demikian, ia ingin Indonesia tetap hati-hati karena saat ini beberapa negara menghadapi kesulitan pangan. Oleh karena itu, ia mengaku belum berani memenuhi permintaan dari Arab Saudi dan China tadi.
"Kemarin dari China minta beras 2,5 juta ton, Arab Saudi minta 1.000 ton beras. Saat ini kita belum berani, kita setop dulu," ujar Jokowi dikutip Biro Pers Media dan Informasi Setpres, Selasa 23 Agustus 2022.
Namun, kata dia, jika produksi beras Indonesia sudah meningkat signifikan, maka tidak menutup kemungkinan RI bakal ekspor Arab Saudi dan China. Karenanya, Jokowi meminta anggota Kadin melihat peluang tersebut.
"Tapi begitu produksi melompat karena bapak ibu ke situ (produksi beras), bisa saja kita terjun ke situ dengan harga yang sangat visible sangat baik," kata Jokowi.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan China mengajukan impor beras dari Indonesia sebanyak 2,5 juta ton dalam setahun. Namun, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengaku mendapatkan arahan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa Indonesia hanya mampu mengekspor beras sekitar 100 ribu ton dalam setahun.
"Kemudian arahan pimpinan (menteri pertanian) maksimal untuk mengamankan dalam negeri, nanti ekspor maksimal seratus-an ribu ton saja," kata Suwandi.