Suroto Pahlawan Peternak Blitar Berkat Poster dari Kertas Manila
Sesaat, bajunya basah karena keringat dingin yang keluar dari sekujur tubuhnya. Kakinya pun seolah kaku tak bisa bergerak. Dengan bibir yang gemetar akhirnya Suroto berhasil menggerakkan bibirnya untuk berteriak, "Pak Jokowi," sambil membentang poster dengan tulisan "Pak Jokowi, Bantu Kami Beli Jagung dengan Harga Wajar, Telur Murah".
Orang yang diteriaki Suroto itu ternyata mendengar. Suroto melihat Presiden Jokowi menatap dirinya beserta poster yang dibentangkannya. Presiden Jokowi melihat poster yang dibentangkan oleh Suroto sambil mengeryitkan dahinya.
Suroto saat itu yakin jika Presiden Jokowi melihat poster yang dibentangkannya. Maklum saat itu presiden sedang menaiki mobil kepresidenan dengan kaca terbuka untuk menyapa warga.
"Oh, perjuanganku berhasil menyampaikan keluhan peternak, karena dampak tingginya harga pakan dan rendahnya harga telur yang menyebabkan banyak peternak di Blitar merugi," katanya dalam hati saat itu.
Meski dalam hati puas karena sudah memperjuangkan nasib peternak di Blitar, tubuh Suroto semakin tambah gemetaran. Sesaat kemudian dia ditangkap oleh aparat kepolisian.
Cerita Suroto aksi solo membentangkan poster di hadapan Presiden Jokowi itu sebenarnya tak direncanakan matang. Dia sebenarnya baru mengetahui kedatangan Presiden Jokowi akan ke Blitar, Rabu pagi, 8 September 2021. Dia mengetahui kabar tersebut dari grup WhatsApp.
Dalam grup WhatsApp itu menyebut, Presiden Jokowi datang ke Blitar untuk mengunjungi vaksinasi Covid-19 di halaman Parkir Makam Bung Karno. Selanjutnya, Kepala Negara akan melanjutkan ziarah ke makam Presiden pertama Republik Indonesia. Dalam grup itu juga menyebut, Presiden Jokowi tiba sekitar pukul 12.00 WIB.
Tahu Presiden Jokowi akan datang, Suroto kemudian berangkat ke Kota Blitar pagi itu juga. Masih ada waktu untuk "menyambut" Presiden Jokowi di Kota Blitar. Jaraknya sekitar 20 kilometer dari rumahnya di Desa Suruhwadang Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Namun, sebelum berangkat ke Kota Blitar Suroto menyempatkan mampir ke toko kelontong di sekitar Pasar Suruhwadang. Dia membeli kertas manila satu lembar dan spidol. Kertas manila yang dibelinya kemudian disimpan di balik bajunya bersama dengan spidol. Tapi Suroto baru sadar jika spidol yang dibelinya ternyata berwarna merah. Suroto kemudian kembali ke rumah untuk mengambil spidol yang berwarna hitam. Baru kemudian dia berangkat ke Kota Blitar.
Begitu sampai di Kota Blitar Suroto tak langsung ke makam Bung Karno. Tapi dia mampir ke rumah keponakannya di daerah Kepanjen Kidul Kota Blitar. Suroto sengaja mampir ke rumah keponakannya karena butuh tempat untuk berpikir dan menulis kata-kata yang akan ditulis di atas poster.
Usai menuliskan kata-kata di atas poster, Suroto kemudian menuju halaman parkir makam Bung Karno. Suroto sengaja memarkir sepeda motornya agak jauh dari jalan yang akan dilewati Presiden Jokowi. Suroto kemudian menyelinap diantara barisan ibu-ibu yang riuh menyambut kedatangan ayah tiga anak itu.
Begitu rombongan presiden lewat, Suroto langsung beraksi. Dia membentangkan poster. Tapi, poster itu malah direbut tukang becak. Suroto pun digelandang di Polres Kota Blitar untuk dimintai keterangan.
Namun, usaha Suroto membentang poster tak sia-sia. Beberapa hari kemudian, dia mendengar kabar akan dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Merdeka, Jakarta. Suroto tak menyia-nyiakan kesempatan bertemu Presiden Jokowi. Saat pertemuan tiba, Suroto menyampaikan masalah yang dihadapi peternak ayam petelur di Blitar.
Usai mendengar curhatan Suroto, Presiden Jokowi langsung memerintahkan kepada Menteri Pertanian untuk membantu kesulitan peternak ayam petelur.
"Harga jagung menjadi Rp 4.500/kg. Telur peternak juga diperintahkan untuk bantuan sosial. Presiden juga setuju membangun pabrik tepung telur di Kabupaten Blitar. Dan untuk jangka panjangnya akan dibuat cadangan jagung sebagai penyangga. Semua menteri setuju dan tida ada yang protes," kata Suroto
Suroto, adalah peternak ayam petelur biasa. Tapi, karena keberaniannya membentangkan poster dihadapan Presiden Jokowi, kini dia dianggap pahlawan. Suroto menghadap Presiden Jokowi bersama tiga perwakilan peternak asal Blitar. Mereka baru pulang dari Jakarta Kamis, 16 September 2021 kemarin.