Suriah Jangan Dijadikan Kancah Konflik Timur Tengah, Ini Warning Muhammadiyah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, sebagaimana gejolak Timur Tengah yang lain, Suriah merupakan titik krusial problem besar Timur Tengah. Oleh karena itu, untuk jangka pendek, Haedar mendesak PBB untuk memberikan perhatian bahwa Suriah jangan menjadi kancah gejolak Timur Tengah.
“Untuk penanganan jangka panjang, harus ada pendekatan komperehensif yang dapat dilakukan oleh PBB agar Timur Tengah tidak menjadi kawasan yang penuh konflik dan mungkin yang menjadi salah satu titik poinnya adalah memecahkan masalah Israel-Palestina,” kata Haedar Nashir, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Senin (16/4/2018).
Ia mengungkapkan hal itu, terkait aksi militer Amerika Serikat, Inggris dan Prancis melakukan serangan rudal bersamaan terhadap tiga target militer utama di Suriah. Yakni, pos komando militer Suriah di Damaskus, instalasi riset dan produksi senjata kimia di Damasku dan Homs pada Sabtu (14/4) waktu setempat.
Serangan ini melibatkan pesawat jet tempur dan sejumlah kapal perang, yang beroperasi di Laut Mediterania dan Laut Merah.
Haedar berpendapat, hampir banyak masalah yang terjadi di kawasan Timur Tengah selalu ada kaitannya dengan konflik berkepanjangan yang terjadi dikawasan Israel dan Palestina.
Selain itu, Haedar juga berharap pemerintah Indonesia agar dapat tetap menjaga politik proaktif dalam menciptakan dan mendukung perdamaian di Timur Tengah.
“Saya rasa pemerintah Indonesia sangat konsen untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah, dan kedepan harus lebih berani lagi,” pungkas Haedar. (adi)