Surga Kenikmatan Abadi yang Telah Ada, Ini Wasiat Nabi Muhammad
Sadar atau tidak, seluruh anak Adam sedang melangkah menuju hari-hari abadi. Perjalanan itu berakhir di janah Allah subhanahu wa ta’ala atau neraka-Nya, wal’iyadzubillah.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (SAW) mengingatkan pada kaum Muslimin tetang alam keabadian. Inilah hadits tentang “Surga Kenikmatan Abadi yang Telah Ada”:
عن أبى هريرة رضي الله عنه قال ،قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Allah azza wa jalla berfirman, ‘Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah pula terbetik dalam kalbu manusia’.”(al-Bukhari dalam ash-Shahih no. 3244 dan 4779, Muslim dalam ash-Shahih no. 2824).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
1- Hadits qudsi yang sedang kita bahas adalah salah satu dalil Ahlus Sunnah wal Jamaah bahwa al-jannah telah diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan sudah ada saat ini.
2- Perhatikan hadits qudsi di atas. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ
“Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh.”
Kata (أَعْدَدْتُ) dalam bahasa Arab adalah fi’il madhi (kata kerja lampau) yang menunjukkan telah berlalunya satu pekerjaan. Dengan demikian, artinya adalah ‘aku telah menyediakan’. Maknanya, al-jannah telah disediakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, telah diciptakan oleh-Nya. Oleh karena itu, Imam al-Bukhari rahimahullah memberi satu judul bab bagi hadits ini, “Bab Ma Ja’a fi Shifatil Jannah wa Annaha Makhluqah (bab tentang sifat al-jannah dan bahwa ia telah diciptakan oleh Allah)”.
3- Sadar atau tidak, seluruh anak Adam sedang melangkah menuju hari-hari abadi. Perjalanan itu berakhir di janah Allah subhanahu wa ta’ala atau neraka-Nya, wal’iyadzubillah. Cukuplah kiranya hadits qudsi di atas mendorong seorang mukmin berlomba mendapatkan janah Allah subhanahu wa ta’ala. Negeri yang sangat indah. Kampung halaman yang sangat mempesona dan penuh kebahagiaan.
4- Surga, Kenikmatan yang Belum Pernah Tebersit dalam Hati
Janah adalah kenikmatan luar biasa yang belum pernah dilihat mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah tebersit dalam kalbu manusia.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Dalil yang lain tentang keberadaan al-jannah dan an-nar sebagai dua makhluk yang telah diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala
وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada janah yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133).
Juga firman-Nya,
فَٱتَّقُواْ ٱلنَّارَ ٱلَّتِي وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُۖ أُعِدَّتۡ لِلۡكَٰفِرِينَ
“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang telah disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 24).
2- Janah adalah kenikmatan luar biasa yang belum pernah dilihat mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah tebersit dalam kalbu manusia. Dalam sebagian riwayat hadits qudsi di atas, setelah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meriwayatkan firman Allah subhanahu wa Ta'ala
فَلَا تَعۡلَمُ نَفۡسٌ مَّآ أُخۡفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعۡيُنٍ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
‘Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.’ (QS. As-Sajdah: 17).
Demikian semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.