Surga Haram bagi Pemimpin yang Menipu, Ini Warning Rasulullah
Berapa banyak insan yang sudah terkecoh sebab merasa amalnya terlihat besar, mewah juga hebat ternyata kecil saja bahkan tiada nilainya disisi Allah.
Banyak juga umat manusia yang amalan-amalannya tampak sederhana ternyata besar nilainya didalam pandangan-Nya sebab ketulusan niat dan hatinya.
Oleh sebab itu hendaklah setiap insan mau bersungguh-sungguh dalam beramal walaupun sedikit namun jika diiringi niat hati yang ikhlas, maka amal itu akan dinilai besar dan berharga. Begitu pula sebaliknya amal yang besar juga mewah tetapi dikerjakan dengan niat dan hati yang kotor maka akan dianggap kecil bagaikan taburan debu dijalan yang tak berfaedah.
Orang yang bijak akan menerima nasihat dengan hati terbuka atas kesalahannya. Orang yang dungu akalnya akan mencari pembelaan di atas kesalahannya. Orang yang ego tidak pernah mau menerima nasihat kebenaran untuk dirinya.
"Di antara tanda seorang manusia hatinya itu tidak buta yakni selalu merasa tindakannya diawasi oleh Allah Yang Maha Adil Bijaksana."
Haramnya Surga bagi Pemimpin yang Menipu
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda
مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللهُ رَعِيَّةً، يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ، إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
Tidaklah seorang hamba —yang Allah beri wewenang untuk mengatur rakyat— mati pada hari dia mati, sementara dia dalam kondisi menipu rakyatnya, melainkan Allah mengharamkan surga bagi dirinya surga
(HR al-Bukhari).