Surati Jokowi, Khofifah Minta Lulusan SMK Bisa Masuk Kedinasan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berkirim surat kepada Presiden Jokowi. Surat tertanggal 5 April 2023 itu intinya meminta agar lulusan SMK bisa mendaftar sekolah kedinasan.
Hal itu disampaikan PLT Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi dalam pembukaan LKS Jatim 2023 di GOR Perjuangan 45 Politeknik Jember.
Menurut Wahid, kompetensi akademik dan keahlian siswa SMK saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat. Lulusan SMK saat ini tidak bisa disamakan dengan lulusan SMK atau SMEA beberapa tahun silam.
Berdasarkan tracer study yang dilakukan Kemendikbud tahun 2022, lulusan SMK di Indonesia sebanyak 48,70 persen sudah memiliki pekerjaan. Bahkan sebanyak 30,8 persen memiliki usaha mandiri. Sementara sisanya ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi dan sebagian lagi menjadi ibu rumah tangga.
Tak sedikit mahasiswa SMK yang belum lulus sudah dipesan oleh perusahaan besar. Wahid mencontohkan 60 siswa SMK kelas 12 di Malang sudah dipesan perusahaan alat berat, karena memiliki prestasi yang mumpuni.
Sementara persentase lulusan SMK yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi juga mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2020 lalu hanya 8 persen lulusan SMK yang melanjutkan Pendidikan, maka pada tahun 2022 sudah meningkat menjadi 15 persen.
“Sudah mengalami peningkatan yang positif. Kami targetkan pada tahun 2023 ini semakin banyak lagi lulusan SMK yang bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Pemprov Jatim sudah melakukan terobosan dalam mewujudkan Jatim cerdas,” ungkap Wahid.
Sayangnya, meskipun banyak prestasi, lulusan SMK saat ini masih membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah, khususnya pemerintah pusat. Sebab, sebaik apapun lulusan SMK masih belum bisa mendaftar sekolah kedinasan, seperti Akpol, Akmil, dan sekolah kedinasan lainnya.
Padahal keahlian yang dimiliki lulusan SMK banyak dibutuhkan di beberapa instansi. Salah satunya di instansi kepolisian, angkatan darat, laut dan udara.
Karena itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkirim surat kepada Presiden Jokowi. Melalui surat tersebut diharapkan ada perubahan kebijakan, sehingga lulusan SMK juga memiliki kesempatan mendaftar Pendidikan kedinasan.
Permintaan tersebut ditegaskan kembali kepada Direktur SMK Direktorat Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wardani Sugiyanto yang juga hadir dalam pembukaan SMK Jatim 2023. Wahid berharap data perkembangan lulusan SMK disampaikan kepada Presiden Jokowi.
“Barangkali Presiden belum mendengar informasi ini, kami mohon bapak Direktur agar disampaikan, agar lulusan SMK bisa masuk pendidikan kedinasan,” pungkas Wahid.
Sementara itu, Wardani Sugiyanto tidak menyinggung secara khusus permintaan Gubernur Jawa Timur. Wardani hanya mengapresiasi kemajuan SMK di Jawa Timur yang terus berkembang.
Pada kesempatan itu, Wardani berharap ajang LKS tingkat Jawa Timur dapat menghasilkan siswa berprestasi yang bisa maju ke lomba tingkat nasional bahkan mewakili Indonesia di ajang lomba tingkat internasional.
Selain itu, Wardani juga mengapresiasi Pemprov Jatim yang telah memberikan perhatian yang sama antara SMK negeri dan swasta. Hal itu terlihat dari penyaluran Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 172 miliar.
“DAK Rp 172 miliar dalam bentuk peralatan dan rehab gedung sudah disalurkan ke SMK negeri dan swasta. Tidak ada perbedaan perlakuan, Pemprov Jatim menyalurkan DAK sebesar 54 persen untuk SMK Swasta dan 46 persen untuk SMK Negeri,” jelas Wardani.
Lebih jauh, Wardani juga mengapresiasi lahirnya 203 SMK di Jawa Timur yang menjadi SMK unggulan. Wardani berharap seluruh SMK di Jawa Timur bisa memperkuat kemitraan dengan dunia usaha dan industri.
“Harapan kami semakin memperkuat kemitraan dengan dunia usaha dan industri. SMK unggulan ini wujud unggulan komparatif dengan SMK lain. Dalam mengaplikasikan merdeka belajar, kami juga berharap SMK membudayakan refleksi untuk mengukur ketercapaian masing-masing Lembaga,” pungkas Wardani.