Surat Wasiat Kronologi Satu Keluarga Tewas Tertembak di Kepala
Tim gabungan Ditreskrim Polda Sumatera Selatan dan Polresta Palembang terus melakukan pemeriksaan untuk mencari motif di balik tewasnya satu keluarga tertembak pada bagian kepala.
Informasi yang didapatkan polisi menunjukkan bahwa kabar tewasnya satu keluarga ini diketahui pertamakali oleh pembantu di rumah tangga tersebut.
Kejadian bermula pada pukul 06.00 WIB, Rabu 24 Oktober 2018 ketika dua pembantu yakni Dewi, 28 tahun, dan Sarah, 20 tahun, hendak membersihkan rumah dan membuat sarapan di rumah majikannya yang ada di Jalan Villa Kebun Sirih, Blok A18 RT 05 RW 01, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan.
Saat masuk ke dalam salah satu kamar, Dewi dan Sarah terkejut melihat Rafael, anak pemilik rumah tertelungkup bersimbah darah dengan luka bekas tembakan di bagian kepala.
Dewi dan Sarah lantas berteriak minta tolong. Mendengar teriakkan itu, para tetangga langsung datang ke lokasi bersama Purwadi, Ketua RT setempat.
Warga akhirnya menghubungi polisi dan pada pukul 07.30 WIB, anggota Polsek Kalidoni dan Polda Sumatera Selatan datang ke lokasi yang lantas juga menemukan tiga korban lainnya.
Para korban yang ditemukan selain Rafael, juga Kathlyn Fransiskus, anak pemilik rumah yang juga ditemukan tewas terlentang di dalam kamar.
Selanjutnya pemilik rumah yakni Fransiskus Xaverius Ong dan istrinya Margaret Yentin Liana juga ditemukan tewas dalam satu kamar dengan luka tembak di dagu.
Tak hanya empat orang ditemukan tewas. Dari dalam bak mandi, polisi juga menemukan dua anjing peliaraan juga mati dengan luka tembak di kepala.
Sementara itu, saat ditemukan, sebuah senjata api berjenis revolver berada dalam genggaman Ong.
Secarik kertas yang diduga ditulis Ong juga ditemukan. Surat wasiat itu berisikan "Aku sudah sangat lelah, maafkan aku. Aku sangat sayang dengan anak dan istriku.. Choky dan Snowy, aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini".
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Komisaris Besar Polisi Budi Suryanto mengatakan polisi saat ini masih terus melakukan pemeriksaan.
"Kami masih mendalami penyebab korban tewas, anggota masih mengumpulkan bukti-bukti di lapangan," kata Budi Suryanto.
Sebagai bahan pemeriksaan, seluruh korban termasuk anjing juga dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mengangkat peluru yang masih bersarang di dalam kepala. (man)
Advertisement