Surat Pamitan Dirut Transjakarta ke Anies Baswedan
Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengundurkan diri dari jabatannya. Agung menyatakan pengunduran dirinya didasari alasan pribadi.
"Terima kasih Gubernur DKI Jakarta, Bapak Integrasi Transportasi, Anies Rasyid Baswedan, telah mengijinkan saya mengundurkan diri karena alasan pribadi untuk kebutuhan keluarga saya," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Kamis 23 Januari 2020, dikutip dari Antaranews.
Agung Wicaksono berterima kasih kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta yang telah memberinya kesempatan bergabung di badan usaha milik daerah (BUMD) Pemprov DKI selama lebih dari tiga tahun.
Sebelum menjabat sebagai direktur utama PT Transjakarta pada Oktober 2018, Agung menduduki jabatan direktur operasi dan maintenance PT MRT Jakarta selama dua tahun.
Agung berujar, ia juga mengundurkan diri karena tugasnya untuk mengintegrasikan transportasi umum di Jakarta sudah terwujud. Integrasi pertama terjadi antara transjakarta dan MRT di awal tahun 2019, dilanjutkan dengan integrasi antara transjakarta dan LRT Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjuk Agung Wicaksono sebagai Direktur Utama PT Transjakarta pada 29 Oktober 2018. Agung sebelumnya merupakan Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT Mass Rapid Transit (MRT). Penunjukkan itu sekaligus menggantikan Budi Kaliwono yang dicopot dari jabatan Dirut Transjakarta.
Seusai dipercaya amanah baru ketika itu, Agung memaparkan soal proses keterpilihannya. Menurut dia, pergantian itu diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Sirkuler.
Berikut, isi surat Agung Wicaksono terkait pengunduran dirinya sebagai Dirut PT TransJakarta:
Integrasi sudah Berjalan, Saya Pamit untuk Prioritaskan Masa Depan Keluarga
Saya dihadirkan ke Transjakarta dari MRT Jakarta untuk menjalankan integrasi.
Alhamdulillah dengan MRT dan LRT yang sudah terintegrasi, menjadi satu bagian dengan Transjakarta sebagai wujud integrasi lebih dari Satu Juta pelanggan/hari terlayani dalam sebuah system transportasi Jak Lingko. Pembangunan transportasi publik untuk masa depan kini semakin membaik.
Integrasi pertama terjadi antara Transjakarta dan MRT di awal tahun 2019. Dilanjutkan dengan integrasi antara Transjakarta dan LRT berikutnya. Sampai saat ini telah ada 65 rute integrasi MRT, 20 rute integrasi LRT, dan 156 rute integrasi KRL dan Mikrotrans telah tergabung dengan Transjakarta sebanyak 69 rute, menjadi satu dalam program Jak Lingko yang dicanangan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dengan standar pelayanan minimum yang baik untuk warga DKI Jakarta. Dan misi integrasi paling iconic yang akan ada di Jakarta yaitu skybridge dan Cakra Selaras Wahana yang akan menghubungkan antara Halte koridor 13 Transjakarta CSW dengan stasiun MRT ASEAN yang pembangunannya telah kami mulai kemarin.
Advertisement