Minta Pegawai Patungan, Pemkot Kehabisan Dana Daerah?
Pemkot Surabaya meminta agar seluruh karyawan di lingkungan Pemkot, Perusahaan Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah, dan Puskesmas untuk urunan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19. Hal ini tertuang dalam surat yang ditandatangani oleh Sekkota Surabaya, Hendro Gunawan, tertanggal 30 Juni 2020.
Saat dikonfirmasi, Hendro membenarkan hal tersebut. Menurutnya, hal itu sesuai dari arahan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Menurutnya, Pemkot hanya meminta keikhlasan para pegawai.
"Iya ngga apa-apa kan? Itu wujud dari empati teman-teman supaya bisa bantu masyarakat yang kesusahan," kata Hendro, Rabu 1 Juli 2020.
Menurutnya, tak sekali ini saja Pemkot mengeluarkan surat seperti itu, tapi sering. Apalagi saat ada bencana yang melanda daerah lain, seperti gempa, banjir, dan lainnya. Ia juga menawarkan kepada pihak swasta dan masyarakat umum turut andil dalam pemberian bantuan.
"Kita sudah sering kok begitu. Makanya kadang kita buka posko untuk penerimaan bantuan. Termasuk waktu ada gempa bumi dan lainnya. Dari swasta kalau juga mau berkenan nyumbang ya boleh. Siapa saja boleh kok asalkan ikhlas, Insya Allah bermanfaat," katanya.
Sementara itu, menurut salah satu sumber yang tak mau disebutkan namanya mengabarkan bahwa Pemkot Surabaya kehabisan anggaran dalam menjalankan pemerintahan dan penanganan covid-19.
Menurutnya, salah satu pengeluaran terbanyak Pemkot yang menghabiskan anggaran adalah gaji pegawai honorer Pemkot Surabaya, baik di tingkat dinas, Puskesmas, hingga sekretariat DPRD Kota Surabaya.
"Pegawai pemkot yang honorer itu banyak. Kemungkinan habis di pos itu," katanya.
Dilain pihak, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, menyorot soal serapan anggaran untuk penanganan Covid-19 di Surabaya yang belum maksimal. Padahal, anggaran penanganan Covid-19 di kota Surabaya disiapkan senilai Rp208 Miliar. Saat ini hanya terpakai 15% saja.
"Dari realisasi anggaran penanganan Covid senilai Rp 208 Miliar itu, baru terpakai sekitar Rp 30 Miliar. Padahal angka pasien tiap bulan itu naik," kata Toni.