Surat Lama Osama bin Laden Viral di TikTok
"Letter to America atau Surat untuk Amerika" ditulis bin Laden viral di TikTok. Hal ini memicu perdebatan sengit tentang dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap Israel dalam perang melawan Hamas saat ini.
Osama bin Laden adalah dalang serangan 11 September, 22 tahun lalu yang menewaskan hampir 3.000 orang dengan menabrakkan jet penumpang ke World Trade Center (WTC) di New York dan Pentagon.
Dalam pernyataannya, Osama bin Laden menyerang Amerika Serikat karena dukungannya terhadap Israel. Osama bin Laden membuka surat sesuai dengan anjuran agamanya, yaitu Islam. "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,"
Pria keturunan Timur Tengah tersebut menyelipkan dua surah Alquran dalam suratnya. "Diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sungguh, Allah Maha kuasa menolong mereka itu (Quran 22:39)".
Dilanjutkan dengan "Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, maka perangilah kawan-kawan setan itu, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah (Quran 4:76)".
Osama bin Laden mengungkap alasannya menyerang Amerika. "Untuk pertanyaan pertama: Mengapa kami terus melawan dan berlawanan dengan Anda? Jawabannya sangat sederhana: Karena kalian menyerang kami dan terus-terusan menyerang kami".
Dengan marah, ia pun menyebutkan "Kalian menyerang kami di Palestina," Dalam surat, Osama bin Laden membenarkan serangan 11 September dan menyalahkan orang-orang Yahudi.
“Mantan presiden Anda telah memperingatkan Anda sebelumnya tentang kontrol Yahudi terhadap modal (kekayaan) yang menghancurkan dan tentang suatu hari yang akan datang ketika mereka akan memperbudak Anda,” tulis Osama bin Laden dalam surat.
Ia juga menambahkan tulisan: “Anda terus mendukung Israel yang menindas dalam pendudukan mereka di Palestina sebagai respons terhadap tekanan terhadap pemerintahan Anda oleh lobi Yahudi yang didukung oleh kemampuan finansial yang sangat besar,"
"Palestina telah berada di bawah pendudukan selama beberapa dekade, dan tidak ada presiden Anda yang membicarakan hal ini sampai setelah 11 September ketika (Presiden George W) Bush menyadari bahwa penindasan dan tirani Anda terhadap kami adalah bagian dari alasan serangan tersebut,” tulis pemimpin tersebut mengenai masalah kenegaraan Palestina.
"Anda harus menerapkan peta jalan yang mengembalikan tanah Palestina kepada kami, semuanya, dari laut hingga sungai (from the river to the sea); itu adalah tanah Islam yang tidak boleh diperdagangkan atau diberikan kepada pihak mana pun".
"Palestina tidak boleh dianggap sebagai tawanan karena kami akan berusaha mematahkan belenggunya. Amerika Serikat akan membayar kesombongannya dengan darah umat Kristen dan dana mereka."
Surat Osama bin Laden Dihapus The Guardian
Namun surat tersebut sudah tak bisa ditemukan karena The Guardian telah menghapusnya dan kini hanya terlihat pesan di situs tersebut, yang berbunyi, “Halaman ini sebelumnya menampilkan dokumen yang berisi, dalam terjemahan, teks lengkap 'Surat untuk Rakyat Amerika' karya Osama bin Laden, seperti dilansir Observer pada Minggu 24 November 2002. Dokumen yang diterbitkan di sini pada hari yang sama telah dihapus pada 15 November 2023.”
Respons TikTok
TikTok mengatakan di X bahwa mereka "secara proaktif dan agresif menghapus konten ini dan menyelidiki bagaimana konten tersebut bisa masuk ke platform kami."
"Ini tidak hanya terjadi pada TikTok dan telah muncul di berbagai platform dan media," tambah aplikasi milik China itu.
Setelah hampir 10 tahun menjadi orang paling dicari di dunia, Osama bin Laden dilacak dan dibunuh oleh pasukan khusus Amerika di kompleksnya di Pakistan pada 2011.
Respons Gedung Putih
Gedung Putih dalam sebuah pernyataan di X, sebelumnya Twitter, mengatakan "tidak seorang pun boleh menghina 2.977 keluarga Amerika yang masih berduka atas orang-orang terkasihnya dengan mengasosiasikan diri mereka dengan kata-kata keji Osama bin Laden."
"Khususnya saat ini, ketika kekerasan antisemit meningkat di dunia, dan tepat setelah teroris Hamas melakukan pembantaian terburuk terhadap orang-orang Yahudi sejak Holocaust atas nama teori konspirasi yang sama," tegas Gedung Putih, dilansir AFP.