Surat kepada Rhoma Irama
Pengantar Redaksi: Perdebatan di media sosial terkadang menyesakkan. Hal itu dipicu karena masalahnya tidak banyak dipahami setiap orang. Apalagi, setiap orang bisa bicara meskipun tidak bidang ilmunya. Misalnya, soal garis keturunan atau nasab.
Namun, ketika ditulis seorang tokoh setidaknya akan menjernihkan permasalahan yang sedang diperbicangkan di masyarakat. Mahfud MD, menulis Surat kepada Rhoma Irama, tentang tes DNA yang menjadi perhatian publik dan semoga segera berakhir.
Satu hal yang perlu dicatat, Mahfud MD mengingatkan pentingnya pelurusan masalah. Ia tak ingin ada gerakan yang "merendahkan para leluhur kita sebagai pahlawan yang nyata bagi Indonesia".
Mahfud MD, yang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, berseru dan melawan mereka yang "mengembangkan kasta dalam keberagamaan, seakan mereka lebih mulia hanya karena nasabnya" serta "menyebarkan khurafat yang sangat sesat".
Berikut isi lengkap Surat Mahfud MD kepada Rhoma Irama, beredar sejak 04 Agustus 2024 itu:
Kepada
Yth. Bang Rhoma Irama
melalui Mas Ishlah Bahrawi.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Melalui Youtube dalam berbagai podcast saya mengikuti polemik Bang Rhoma tentang adanya habaib yang mengagung-agungkan nasab atau kelompoknya sendiri sambil merendahkan ulama-ulama dan warga bangsa Indonesia. Bukti kecongkakan mereka itu juga sudah tersiar luas di Youtube dan berbagai tulisan.
Demi rasa bangga atas peran suci leluhur bangsa kita dan demi nasionalisme kita sebagai warga negara Indonesia, teruskanlah perjuangan Bang Rhoma melawan kebohongan habib-habib yang tengil itu. Bang Rhoma bisa mewakili para pecinta leluhur Indonesia dan kaum muslimin yang berkeadaban. Saya ikut Bang Rhoma dalam masalah ini.
Soal hasil test DNA Baalawi saya percaya mereka tak ada hubungan nasab dengan Nabi Muhammad. Tetapi kalau mereka percaya itu silahkan saja, ada hubungan atau tidak ada hububgan nasab dengan Nabi kalau tak benar ya kita lawan.
Yang harus kita lawan dari gerakan habaib itu adalah:
1. merendahkan para leluhur kita sebagai pahlawan yang nyata bagi Indonesia.
2. mengembangkan kasta dalam keberagamaan, seakan mereka lebih mulia hanya karena nasabnya.
3. menyebarkan khurafat yang sangat sesat.
Yang kita lawan adalah perilakunya, sementara terkait nasabnya, harus kita berpegang pada kajian ilmiah. Selama belum ada anti tesis untuk membatalkan tesis KH. Imaduddin, maka sementara kesimpulan Tesis KH. Imaduddin benar, yakni Nasab Ba'alwi Terputus. Kalau soal nasab, silahkan mengaku nasab siapa pun, mengaku nasab Fir'aun sama saja, bagi kita tidak ada bedanya dalam kesederajatan manusia, nggak ngaruh, kata anak-anak muda kita.
Perilaku sebagian habaib yang selalu bercerita kewalian tokoh-tokohnya sendiri justeru mengganggu keimanan dan rasa bangga ummat Islam terhadap agamanya yang hanief.
Masak, ada habib berkirim surat kpd malaikat melalui orang mati agar yang mati tidak ditanya apa-apa dengan hanya menyebut nama habib tersebut?
Masak, ada habib membentak malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur karena kedua malaikat tsb. berisik ketika memeriksa orang yang baru meninggal yang dikuburkan di sebelah kuburan habib tersebut?
Habib yang ngomong begitu itu sering menjadikan agama sbg dongeng yang menggelikan, terkadang jorok, bukan sebagai wahyu yang menakjubkan. Masak, agama dibuat dongeng dengan khurafat-khurafat yang konyol.
Tak semua yang bernasab BaAlawi berperilaku buruk. Saya punya banyak teman dari antara mereka yang berperilaku baik dan patut dihormati karena ilmu dan akhlaqnya. Contohnya, Pak Quraish Shihab dan Pak Alwi Shihab. Mereka tak mau dipanggil habib dan sikapnya sangat santun dan intelek.
Maju terus, pelihara agama yang hanief, jaga martabat bangsa.
جزاكم الله خير الجزاء
Sumber:
https://www.facebook.com/share/p/iqX2DLLd1h1XhYwQ/?mibextid=oFDknk
SURAT MAHFUD MD KEPADA RHOMA IRAMA
"Soal Tes DNA Baalawi, saya percaya mereka tidak ada hubungan nasab dengan nabi Muhammad"
(04 Agustus 2024)