Edaran Bebas Kucing di ITS, Aktivis Minta Sterilkan Kucing Jantan
Viralnya surat edaran berisi bebas kucing di area kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadi perhatian banyak orang mulai dari mahasiswa hingga pemerhati satwa liar.
Salah satu mahasiswa Teknik Fisika, Ummu Kaltsum misalnya ia menuturkan kurang setuju dengan apa yang ditulis di surat edaran tersebut.
"Masih banyak hal yang lebih penting untuk diurusin sama rektorat. Hal ini seharusnya jangan terlalu diurusin," kata Ummu.
Menurut Ummu, keberadaan kucing di ITS sama sekali tidak mengganggu. Sebab keberadaan kucing bisa menjadi hiburan tersendiri bagi mahasiswa. "Kalau bisa suratnya dicabut saja," imbuhnya.
Selain Ummu, Pemerhati Satwa Liar dan Koordinator Aliansi Pecinta Satwa Liar Indonesia (APECSI) Singky Soewadji juga menanggapi hal ini. Menurutnya imbauan bebas kucing masih bisa diterima karena tempatnya di bidang pendidikan.
Dalam hal ini Singky menyarankan, solusinya mungkin ditangkap dan kucing jantan disterilkan agar kucing tidak semakin bertambah.
"Ditangkap lalu yang jantan (kucing) distreril. Otomatis mengurangi jumlah populasi, kalau tua mati sendiri lama-lama habis secara alami," ungkap Singky.
Jika hanya dilarang saja, menurutnya, kucing liar tidak bisa dibendung. Terlebih jika sudah beranak pinak dengan cepat. "Kalau dibuang saja tidak akan menyelesaikan masalah. Tapi kalau yang jantan disterilkan akan mengurangi jumlah populasi kucing liar," tutupnya.
Advertisement