Pasien Covid-19 Menurun, RS Rujukan di Surabaya Tidak Penuh
Rujukan pasien covid-19 di sejumlah rumah sakit di Surabaya mulai berkurang. Di RS Adi Husada Undaan Wetan, sejak dua minggu terakhir pasien rawat inap covid-19 lebih longgar.
Juru bicara RSHU, dr Sylvia Sumitro mengatakan, sejak dua minggu lalu pasien rawat inap Covid-19 sudah berkurang. "Sekarang memang sudah tidak terlalu penuh, tapi kalau warna-warna itu (zona) saya tidak mengikuti," ujar Sylvia.
Sylvia menambahkan, pihaknya tidak tahu pasti apakah perubahan zona oranye ini karena dampak penurunan rujukan pasien covid-19 atau karena faktor lain.
Sebab, saat ini Kemenkes mempunyai aturan baru tentang perawatan pasien Covid-19 yang mungkin mempengaruhi grafik penurunan pasien Covid-19 di Surabaya.
"Sekarang yang kontak erat tanpa ada gejala cukup isolasi 14 hari tanpa tes, yang positif tanpa gejala isolasi mandiri 10 hari tidak usah swab dua kali udah dinyatakan bebas karantina. Yang ada gejala 10 hari ditambah 3 hari setelah bebas gejala, ada panas beberapa hari tinggal ditambahkan saja. Ini aturan Kemenkes yang baru," katanya.
Dengan aturan baru ini, Sylvia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati, sebab bila ada OTG resikonya bisa tertular.
Sementara, Dirut Rumah Sakit Husada Utama RSHU dr Didi D Dewanto SpOG juga membenarkan dalam sudah dua minggu ini ruang perawatan Covid-19 tidak penuh.
Ia pun juga menyetujui zona oranye yang ditetapkan pemerintah untuk Surabaya. "Sekarang pasien tadi saya hitung ada 120 dari 247 bed. Tinggal separuhnya. Banyak yang sembuh juga. Kita bisa pulangkan 5-10 pasien setiap harinya," katanya.
Meskipun Surabaya sudah zona oranye, Didi tetap berpesan kepada masyarakat supaya tidak lengah. "Tetap terus waspada, pakai masker, cuci tangan, waspada klaster kantor. Apa lagi kantor dengan ac ruangan tertutup itu hati-hati. Kalau ada satu OTG saja masuk bisa kena," katanya.
Advertisement