Surabaya Zona Orange, Pemkot Tak Ingin Longgarkan Protokol Covid
Peta risiko Surabaya berubah menjadi zona orange. Sementara laporan harian Covid-19 menempatkan Surabaya menjadi wilayah penyumbang kasus terbanyak di Jawa Timur. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun mengaku tak ikut memutuskan zona orange yang mereka dapatkan. Pemkot menegaskan jika warna zona baru tak membuat Pemkot melonggarkan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan bahwa terkait pelabelan zonasi warna terhadap Covid-19 pada suatu daerah itu menjadi kewenangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Terkait itu (pelabelan warna zona) kan kewenangan dari BNPB pusat. Tapi yang jelas kami patut bersyukur bahwa Surabaya menjadi lebih baik sekarang terkait penanganan pandemi Covid-19” kata Febri, melalui siaran pers Pemkot Surabaya, Rabu, 12 Agustus 2020.
Febri berpendapat, jika pengetatan protokol kesehatan merupakan salah satu alasan kasus Covid-19 menurun. Selain itu, menurut dia, masifnya rapid tes dan swab tes gratis, juga berdampak positif bagi Kota Surabaya.
"Alhamdulillah, dengan dilakukan penerapan sanksi kemudian pendisiplinan protokol kesehatan baik di perusahaan, mal, pasar, maupun penambahan swab di tempat-tempat yang banyak kerumunan menghasilkan bahwa Surabaya bisa terkendali seperti sekarang," jelasnya.
Oleh karena itu, kata Febri, Pemkot Surabaya berjanji akan terus memperketat protokol kesehatan yang telah ditentukan, dan tak akan melonggarkan hal tersebut. "Bukan berarti dengan adanya perubahan status tersebut membuat Pemkot Surabaya melonggarkan, tidak," ucapnya.
Febri juga mengingatkan kepada warga Surabaya agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Agar pandemi yang sangat berdampak pada banyak hal ini segera usai. "Makanya itu protokol kesehatan pakai masker, cuci tangan, jaga jarak itu penting. Karena sudah banyak rekan-rekan kita yang kurang beruntung dengan pandemi ini," tutupnya.
Sebelumnya, laporan sebaran Covid-19 per Rabu 12 Agustus 2020 di laman milik Pemprov Jatim, Info Covid-19, menempatkan Surabaya menjadi wilayah penyumbang kasus harian terbanyak, mencapai 105 kasus. Diikuti Kabupaten Sidoarjo di posisi kedua sebanyak 47 kasus baru, dan Kabupaten Gresik sebanyak 25 kasus.
Sedangkan, 345 pasien sembuh baru di Jawa Timur sebagian besar juga berasal dari Surabaya mencapai 111 orang, disusul Sidoarjo sebanyak 62 orang sembuh, dan Gresik dengan 28 orang sembuh.
Selain itu, Surabaya dan Tuban menjadi wilayah yang sama-sama melaporkan tiga pasien meninggal, dari total 16 pasien yang meninggal selama 24 jam terakhir di Jawa Timur. Diikuti Kota Pasuruan, Sidoarjo, dan Jombang dengan masing-masing dua pasien meninggal, serta masing-masing satu pasien meninggal di Bojonegoro, Jember, Kabupaten Pasuruan, dan Gresik.
Total terdapat 9.980 kasus akumulaif Covid-19 di Surabaya dengan 6.680 di antaranya sembuh, dan 834 meninggal.
Advertisement