Bingung Surabaya Jadi Zona Orange, Ini Harapan Pekerja Malam
Pekerja Rekreasi Hiburan Umum (RHU) malam, ingin Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera merevisi Perwali Nomor 33 Tahun 2020. Sebab dalam laman covid19.go.id, saat ini Kota Pahlawan sudah menjadi zona orange. Meski mengaku bingung dengan warna zona risiko Covid-19 Surabaya, pekerja hiburan malam berharap larangan RHU untuk buka, segera dicabut.
Ketua Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila Surabaya, Nurdin Longgari mengatakan, bahwa dirinya sempat bingung dengan pernyataan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Menurut Nurdin, Risma pada awalnya mengatakan jika Kota Surabaya telah menjadi zona hijau, namun kemudian diralat. Kemudian, sekarang Pemerintah Provinsi (Pemprov) menyatakan masuk zona orange. "Ya artinya begini, Bu Walikota, (awalnya) mengatakan kalau sudah zona hijau kan, tapi tiba-tiba dibantahkan (jadi zona orange), okelah,” kata Nurdin, ketika dikonfirmasi Ngopibareng.id, Selasa, 11 Agustus 2020.
Oleh karena itu, Nurdin berharap agar Pemkot Surabaya segera menghapuskan Perwali Nomor 33 Tahun 2020. Yakni yang mengatur jika RHU malam, belum diperbolehkan untuk membuka tempat usahanya.
“Harapannya pekerja ya segera direvisi, mereka kan sudah memasuki enam bulan tak bekerja, mereka sudah berkeluarga mempunyai anak, ada yang jadi tukang parkir juga,” ungkapnya.
Nurdin mengungkapkan jika pekerja RHU malam tidak hanya diisi oleh lady escort (LC) saja, tapi juga karyawan lain. “Ada karyawan didalam, ada waitres, ada karyawan bartendernya, ada securitynya. Kan mereka juga berkeluarga, jadi jangan lihat satu sisi profesi, ada musisi juga didalamnya,” lanjut Nurdin.
Maka dari itu, ia ingin agar Risma, memikirkan mereka yang harus menghidupi keluarganya.
Meski demikian, Nurdin mengaku bahwa saat ini pihaknya sudah pasrah dengan keadaan yang menimpa mereka. Sebab, ia merasa bahwa semua jalur telah ditempuh untuk membuka kembali RHU malam. “Tinggal pasrah saja, kami cuma diterima sama Pak Irvan (Kepala BPB Linmas), tapi belum ada respon lanjut. Ini masih tahap bernegosiasi dengan pihak DPRD Surabaya, supaya wakil rakyat bisa lihat kondisi rakyatnya,” tutupnya.