Surabaya Zona Merah, Sejumlah RS Rujukan Kembali Penuh
Setelah sembilan hari bertahan di zona oranye dengan risiko penularan Covid-19 sedang, kini Surabaya kembali masuk dalam zona merah dengan risiko penularan Covid-19 tinggi.
Saat zona oranye, sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19 di Surabaya tak menyebut sampai kewalahan menerima pasien. Namun sebaliknya. Kondisinya berubah saat Surabaya menjadi zona merah.
Juru Bicara Satgas Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair), dokter Alfian Nur Rasyid mengatakan, saat ini ICU Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) milik Unair yang khusus merawat pasien Covid-19, sudah penuh. Menurutnya, kondisi Surabaya yang kembali masuk zona merah juga berpengaruh pada jumlah pasien yang dirawat di ICU RSKI.
"Iya, tentu ada pengaruh, karena rumah sakit sebagai hilir penanganan Covid-19," ujar Alfian saat dihubungi Ngopibareng.id.
Mengenai jumlah pasti pasien Covid-19 yang saat ini dirawat di RSKI, Alfian belum bisa menjelaskan secara detil.
Kondisi yang demikian, tak hanya dialami RS Unair. Direktur Rumah Sakit Islam Surabaya (RSIS) di Jalan Ahmad Yani, dokter Samsul Arifin juga mengungkapkan hal yang sama. Kata dia, ada penambahan jumlah pasien saat Surabaya kembali menjadi zona merah.
"Nambah 20. Ada 74 pasien Covid-19 dari 80 tempat tidur. Hampir penuh. Kapan hari sudah tinggal 58. Iya berpengaruh kayaknya dari zona merah," kata Samsul.
Melihat hal tersebut, Samsul berpesan kepada masyarakat untuk tetap disiplin. Apabila ada keluhan segera periksakan ke rumah sakit terdekat. Jangan sampai menunggu hingga gejala berat.
Berbeda dengan dua RS di atas, juru bicara RS Royal Surabaya, dokter Dewa Nyoman Sutanaya menyatakan jika di RS Royal, jumlah pasien relatif naik turun.
"Perubahan zona kan indikasinya penambahan jumlah yang terkonfirmasi, tapi tidak semua yang terkonfirmasi positif harus opname," kata dokter yang biasa disapa Dewa ini.
Saat ini diketahui, RS Royal merawat 12 pasien Covid-19.
Advertisement