Surabaya Tuan Rumah Piala Dunia, DPRD: Kesempatan Emas!
Harapan Pemerintah Kota Surabaya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 mendapat tanggapan positif dari anggota DPRD Surabaya, Baktiono.
Menurut kader PDIP ini, keputusan tersebut merupakan kesempatan emas yang harus diambil oleh Pemkot Surabaya. Menurutnya, peluang ini belum tentu datang di masa depan.
"Itu kesempatan sangat bagus banget. 100 tahun sekali saja belum tentu datang lho. Jadi Pemkot harus berani ambil keputusan yes untuk itu," katanya kepada Ngopibareng.id, Kamis 29 Agustus 2019.
Menurutnya, apabila gelaran Piala Dunia diadakan di Surabaya, banyak dampak positif yang bisa dirasakan oleh warga kota Surabaya.
Terlebih dari masalah ekonomi. Menurut Baktiono, gelaran tersebut akan menumbuhkan ekonomi rakyat. Mulai dari hotel, makanan minuman, pedagang oleh-oleh, hingga pedagang asongan.
"Jelas dong itu menggerakan ekonomi masyarakat. Hotel pasti full kan, restoran, warung, depot juga akan penuh. Warga yang jual pernak-pernik juga bakal didatangi oleh penonton dan peserta. Wes ta itu sangat baik untuk Surabaya," katanya.
Selain dampak ekonomi, menurutnya, gelaran Piala Dunia akan menjadi batu loncatan bagi perkembangan Sepak Bola di Indonesia. Khusunya liga-liga amatir dan kelompok umur.
Sehingga kedepannya, selepas Piala Dunia, sepakbola di Surabaya akan lebih maju dan bisa menelurkan bibit-bibit baru kelas dunia.
"Wah Surabaya cocok. Sepakbola lokal bakal maju dan dilihat orang di seluruh dunia. Jadi, Surabaya secara semuanya bakal lebih mendunia. Apalagi di Surabaya ini teman-teman bonek sangat fanatik, sama seperti di Barcelona sana. Jadi menurut saya sangat cocok apabila diselenggarakan di Surabaya," lanjutnya.
Saat ditanya terkait adanya nada sumbang dari beberapa masyarakat yang tak setuju dengan gelaran Piala Dunia di Surabaya lantaran dianggap sebagai pemborosan, Baktiono hanya menjawab santai.
Menurutnya, sudah biasa masyarakat berbeda pendapat atas keputusan Pemerintah mengambil langkah yang kurang populis.
"Itu biasa. Warga pasti ada yang kurang setuju dengan keputusan-keputusan Pemerintah. Biasa saja," katanya.
Namun, ia juga setuju jika Pemkot harus memperhatikan kesejahteraan warga, sebelum menggelar Piala Dunia U-20. Tapi menurutnya, semua itu sudah dilakukan Pemkot Surabaya.
"Ayo mau apa? Pendidikan? Gratis kan. Kesehatan? Gratis tuh untuk orang-orang yang kurang mampu. Pelayanan publik tuh juga sudah baik, apalagi? Pemkot sudah berikan kesejahteraan masyarakat. Jadi sekarang saatnya dialokasikan ke Piala Dunia ini," pungkasnya.