Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan Covid-19 Jelang Akhir Tahun
Menjelang akhir tahun 2023, kasus Covid-19 kembali mengalami kenaikan di Indonesia. Kementrian Kesehatan mencatat sepanjang November 2023 ada penambahan sekitar 7 sampai 40 kasus Covid-19 secara nasional.
Lantas bagaimana dengan Surabaya?
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Suktistina mengatakan, dalam kurun waktu satu pekan terakhir, kasus harian mencapai rata-rata 10-12 kasus.
Tetapi sebagian besar bergejala ringan dengan proses penyembuhan rawat jalan. Bahkan, secara imunitas, para pasien terbilang cukup baik yang dibuktikan dengan CT Value (Cycle Threshold Value) dengan rata-rata di atas 30.
“Rata-rata pasien terpapar sudah vaksin primer. Kemudian untuk rawat inap masih terkendali sampai dengan saat ini, tetapi kami tetap siaga dan waspada. Tiap pekan kami juga tetap melakukan monitoring dan evaluasi. Yakni, evaluasi terhadap potensi risiko di masing-masing wilayah juga tetap dilakukan,” terang Nanik Jumat, 15 Desember 2023.
Sebagai langkah kewaspadaan, dinkes menghimbau masyarakat tetap konsisten dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) atau protokol kesehatan, serta memastikan riwayat vaksinasi.
Selain itu, pihaknya juga menjelaskan penyebaran Covid-19 menjadi pengingat dalam meningkatkan kewaspadaan, dan kesiapan masing-masing Fasyankes di Kota Pahlawan. Sebab, memasuki momentum libur Natal dan Tahun Baru, mobilitas masyarakat diprediksi akan mengalami peningkatan.
“Di Surabaya dengan kesiapan kami di masing-masing Fasyankes sudah siap dengan harapan semua terkendali. Kami juga berharap masyarakat dapat mengakses layanan vaksin bagi yang belum lengkap riwayat vaksinasinya,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Nanik mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster kedua yang dapat diakses di seluruh Puskesmas wilayah masing-masing.
Hal ini dilakukan untuk memberikan tambahan proteksi kepada masyarakat. Sebab, penggunaan vaksin merupakan salah satu upaya yang cost effective dalam memberikan perlindungan tambahan kepada masyarakat, dengan harapan bisa meningkatkan titer antibodi bagi orang yang belum lengkap riwayat vaksinasi.
“Dengan adanya lonjakan kasus dari negara tetangga, Indonesia khususnya Kota Surabaya juga harus waspada dengan indikasi yang mengarah ke suspek Covid-19. Harus ada kesadaran untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, khususnya dalam kondisi kerumunan atau keramaian. Harus konsisten dilakukan, pembelajaran dari Covid-19 kemarin,” ujar dia.
Nanik berharap masyarakat tidak lengah terhadap risiko penularan Covid-19, khususnya para pelaku perjalanan luar negeri.
“Itu sebetulnya adalah gejala khas yang ada pada penyakit ISPA atau Influenza. Tetapi ini menjadi bentuk kewaspadaan kita bersama, ketika ada gejala yang mengarah pada Covid-19, sebaiknya ke Fasyankes untuk difasilitasi pemeriksaan PCR. Kita siap untuk melakukan pemeriksaan tersebut,” pungkasnya.