Surabaya Timur Zona Merah, Pemkot Tutup Jalan Rungkut Menanggal
Menjelang berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pada Senin 8 Juni mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Polrestabes Surabaya dan Polresta Sidoarjo, sepakat melakukan penutupan sementara Jalan Rungkut Menanggal Surabaya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengatakan, penutupan jalan tersebut telah diuji coba pada Kamis, 4 Juni 2020 malam. Untuk memaksimalkan upaya ini, pihaknya telah menyiapkan rambu penunjuk jalan, water barrier atau barikade untuk pengalihan arus lalu lintas (lalin).
“Sehingga diharapkan malam ini warga sudah tersosialisasi bahwa ada penutupan di Jalan Rungkut Menanggal, baik dari arah keluar masuk Surabaya maupun Sidoarjo,” kata Irvan, melalui keterangan persnya yang diterima redaksi Ngopibareng.id, pada Jumat 5 Juni 2020.
Rekayasa arus lalu lintas sudah dipersiapkan selama penutupan Jalan Rungkut Menanggal Surabaya. Pertama, dari arah Surabaya yang menuju Sidoarjo diputarbalikkan di depan Giant dan dikembalikan lagi ke arah Jalan IR Soekarno untuk menuju ke arah Sidoarjo.
Kedua, arus lalin dari Jl Wadung Asri, Sidoarjo yang menuju Jl Raya Rungkut Menanggal dialihkan ke Jl Taman Sari - Jl IR Soekarno.
Ketiga, arus lalin dari dari Jl Rungkut Industri yang menuju Jl Raya Rungkut Menanggal dialihkan ke kiri Jl Rungkut Kidul atau ke Jl Zamhuri.
Irvan menjelaskan, penutupan jalan ini dilakukan karena kawasan tersebut menjadi kasus tertinggi penyebaran covid-19. Apalagi, wilayah ini juga dikenal daerah padat penduduk.
"Harapannya, penutupan jalan ini dapat menekan maupun memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut. Rencananya, penutupan ini diberlakukan sampai berakhirnya PSBB tanggal 8 Juni 2020," terangnya.
“Sehingga kita sepakat dengan Sidoarjo membatasi pergerakan di sana. Jadi pintu masuknya ke Surabaya nanti semua melalui MERR Gunung Anyar,” sambung Irvan.
Selama penutupan Jalan Rungkut Menanggal diberlakukan, pengendara tidak melewati jalan tersebut. Akan tetapi, khusus bagi warga yang tinggal di sekitar lokas tetap diperbolehkan untuk melintas.
“Jadi diharapkan tidak melalui Jalan Rungkut Menanggal, kecuali warga di situ silahkan masuk. Tapi kalau yang menuju arah Surabaya dari Sidoarjo diharapkan melalui MERR tidak melalui akses jalan kecil agar tidak menimbulkan kepadatan,” tegasnya.
Sementara itu mengenai tingginya kasus Covid-19 di wilayah tersebut, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, berdasarkan data Pemkot Surabaya, sekitar 33,81 persen pasien terkonfirmasi, ada di wilayah Surabaya Timur. Mulai dari Gunung Anyar, Rungkut, Sukolilo, Tenggilis Mejoyo dan sekitarnya.
“Sehingga dari data itu kita perlu melakukan pembatasan. Artinya pembatasan pintu masuk dan pintu keluar dari Surabaya. Sehingga di beberapa pintu masuk perlu dilakukan border,” kata Eddy.
Selaman penutupan jalan ini, lanjut Eddy, Dishub Surabaya sudah berkoordinasi dengan Dishub Sidoarjo serta jajaran kepolisian dan TNI. Baik itu terkait rekayasa arus lalin maupun penjagaan petugas di lapangan.
“Dengan adanya upaya-upaya seperti ini kita harapkan dapat menurunkan angka confirm, PDP (pasien dalam pengawasan) dan ODP (orang dalam pemantauan). Sehingga kita bisa mempercepat recovery warga di wilayah Surabaya Timur,” tutupnya.
Perlu diketahui, selama penutupan jalan berlangsung, di lokasi itu akan dilakukan penjagaan oleh petugas gabungan selama 24 jam. Mereka terdiri dari petugas Dishub, Satpol PP, Linmas, Kepolisian, TNI hingga jajaran kecamatan dan kelurahan.
Advertisement