Surabaya Terapkan Pendidikan Seksual SD - SMP, Begini Bentuknya
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, kurikulum edukasi seks untuk anak SD dan SMP akan mulai diterapkan pada semester mendatang.
Sejauh ini dalam kajian yang dilakukan tim Dispendik, pendidikan seks akan disisipkan dalam pendidikan agama yang disesuaikan dengan kelas serta usia siswa.
"Ya kami jalan, tahun ini maksimal semester depan sudah harus dijalankan kurikulumnya. Sambil jalan kami juga evaluasi dan kuatkan segala aspeknya," ujar Yusuf Kamis, 2 Maret 2023.
Pihaknya menjelaskan, edukasi seks untuk siswa SD dan SMP akan disesuaikan usia dan jenjang kelasnya. Misalnya untuk SD, akan diterangkan batasan-batasan apa yang boleh dan tidak boleh.
"Jadi kami edukasi yang dekat dengan anak-anak, karena kalau tidak paham kan juga salah. Kami juga akan menguatkan guru agama dan guru BK, harapannya nanti anak-anak tahu batasannya dan teman-teman guru bisa mengedukasi anak-anak dengan baik," jelasnya.
Mengenai pembahasan kurikulum edukasi seks ini, pihaknya melibatkan para ahli, psikolog, akademisi serta Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).
Di samping itu, Yusuf menambahkan, pihaknya juga akan terus menguatkan kurikulum pendidikan guru pada murid, agar tak ada kurikulum yang tidak sesuai.
"Teman-teman swasta dan negeri, akan kami kuatkan dan seragamkan terutama soal kurikulum. Nah, minimal disekolah itu tuntas aspek agama, akademis dan talentanya lewat ekstrakurikuler," papar Yusuf.
Sebelumnya, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, sedang menyusun kurikulum pendidikan seksual untuk setiap jenjang sekolah, mulai dari TK, SD hingga SMP.
Hal ini dilakukan menyusul kembali adanya kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan guru MI terhadap muridnya. "Jadi kami lalukan sekarang merumuskan apa diberikan untuk SD, SMP hingga SMA. Mungkin edukasinya berbeda antara SD dengan SMA, tidak bisa disamakan," papar Eri Minggu, 26 Februari 2023.