Surabaya Prioritaskan Guru Penggerak Menjadi Kepala Sekolah
Pemerintah kota Surabaya memberi kesempatan pada guru penggerak berusia muda menjadi kepala sekolah. Pasalnya, selama ini ada semacam keengganan guru muda menjadi kepala sekolah dengan dalih segan dengan guru-guru yang lebih tua secara usia.
Para guru muda beralasan, guru yang lebih tua memiliki pengalaman lebih lama. Begitu juga waktu pengabdiannya.
"Pola pikir seperti itu harus diubah. Meskipun masih muda, kalau memiliki kemampuan dan memenuhi syarat menjadi kepala sekolah mengapa enggak," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh saat menerima peserta liputan inspiratif yang diinisiasi Direktorat PPG Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Kamis, 30 November 2023.
Dengan adanya program guru penggerak, yang dicanangkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, barometernya bukan pada umur tapi pada kemampuan, yang disaring melalui program guruk penggerak.
Sebab itu, guru-guru yang berpredikat sebagai guruk penggerak punya kesempatan lebih besar menjadi kepala sekolah.
"Itu jaminan dari Mas Menteri Pendidikan Nadiem, dan Surabaya telah membuktikan. Beberapa guru peserta program guru penggerak telah diangkat menjadi kepala sekolah," ujar Yusuf, didampingi Kabid GTK Tri Endang yang dinilai cukup energik, dengan pengalamannya sebagai kepala sekolah dan pengawas.
Di Surabaya terdapat sekitar 600 guru penggerak, sebagian sudah diangkat menjadi kepala sekolah. Mereka berasal dari angkatan 4, 6, 7, 8 dan angkatan 9.
Yusuf mengatakan, meskipun berpredikat sebagai guruk penggerak, tidak serta merta bisa diangkat menjadi kepala sekolah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yang bermuara dari perilaku dan kepribadian.
Ini menjadi bagian penting karena kepala sekolah bisa menjadi contoh bagi anak didiknya maupun bagi guru yang lain.
"Sebagai calon kepala sekolah, maka harus tuntas akademiknya, tuntas agamanya, humanis, harmonis keluarganya serta memahami suasana hati," ujarnya.
Persyaratan ini dikatakan sesuai dengan arahan Walikota Surabaya Eri Cahyadi, bahwa antara guru, tenaga kependidikan, anak didik dan orang tua harus harmonis. Dengan demikian bila ada masalah di sekolah bisa diselesaikan dengan baik oleh sekolah, tidak sampai gaduh.
"Jarene Wong Suroboyo; 'iwake kenek, banyune gak sampek butek'," ujar Yusuf dengan logat Surabaya yang medok khas Surabaya.
Guru Penggerak Guru Terbaik
Guru penggerak merupakan guru-guru terbaik bangsa yang merasa terpanggil untuk mendorong perubahan pendidikan di negeri ini ke arah yang lebih baik.
Karena itu, kehadiran guru penggerak diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan yang mampu menelurkan embrio generasi unggul Indonesia.
"Guru Penggerak merupakan pionir-pionir perubahan yang mendongkrak kemajuan pendidikan Indonesia. Pada hakikatnya, guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif," kata Yusuf.
Perannya diharapkan ikut serta mendorong tenaga pendidik lainnya agar menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Guru penggerak ini adalah guru-guru terpilih yang telah melewati serangkaian seleksi yang ketat yang datang dari seluruh penjuru Indonesia.
Sedang syarat untuk mengikuti pendidikan guru penggerak antara lain:
-Guru ASN maupun NON ASN baik dari sekolah negeri maupun sekolah swasta, pada satuan pendidikan formal jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB yang memiliki SK Mengajar.
-Kepala sekolah yang belum memiliki Nomor Registrasi Kepala Sekolah (NRKS) berstatus definitif dari ASN maupun NON ASN, baik dari sekolah negeri maupun sekolah swasta, pada satuan pendidikan formal jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB.
-Memiliki akun guru di Data Pokok Pendidikan (Dapodik); Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1/D4;
-Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 (lima) tahun; Memiliki masa sisa mengajar tidak kurang dari 10 (sepuluh) tahun atau memiliki usia tidak lebih dari 50 tahun saat registrasi.
-Menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid
-Memiliki kemampuan untuk fokus pada tujuan memiliki kompetensi menggerakkan orang lain dan kelompok.
-Memiliki daya juang (resilience) yang tinggi Memiliki kompetensi kepemimpinan dan bertindak mandiri Memiliki kemampuan untuk belajar hal baru, terbuka pada umpan balik, dan terus memperbaiki diri.
-Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan efektif dan memiliki pengalaman mengembangkan orang lain.
-Memiliki kedewasaan emosi dan berperilaku sesuai kode etik.
Pada hari pertama press tour liputan inspiratif yang diinisiasi Direktorat PPG Dirjen GTK Kemendikbudristek, Kamis 30 November 2023, peserta kegiatan ini bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, terkait guru penggerak dan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, Nadhirotul Laily, SpSi, M.Psi, untuk membahas program PPG.
Kemudian, pada hari ini, Jumat 1 Desember 2023 dilanjutkan dengan kunjungan ke SDN Sulung Surabaya yang mempunyai nilai sejarah.
Advertisement