Surabaya PPKM Level 3, PTM Dikurangi Jadi 25 Persen
Seiring melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Surabaya, persentase Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan dikurangi. Aturan ini mulai diterapkan secara bertahap Jumat,18 Februari 2022.
Kadispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, PTM yang semula 50 persen tiap sesi akan dikurangi menjadi 25 persen tiap sesinya. Kebijakan pengurangan PTM ini sudah dibicarakan bersama Epidemiologi dan Persakmi.
"Nanti PTM tetap 50 persen, tapi dibuat dua sesi. Jadi, satu sesinya 25 persen. Misal sekarang siswa 30, ya nanti setiap sesi 15 siswa," kata Yusuf.
Yusuf menambahkan, dengan pengurangan PTM ini pembelajaran tetap dilakukan secara daring dan luring.
"Pengurangan ini agar interaksi siswa dibatasi dan juga mengurangi kerumunan.
Biar longgar dan tidak ada kerumunan yang menyebabkan penyebaran virus," katanya.
Ditambahkan Yusuf, sosialisasi aturan sudah dilakukan kepada kepala sekolah (kepsek) SMP dan SD se-Surabaya. Sama seperti sebelumnya, persyaratan utama PTM kali ini juga persetujuan orang tua. Yusuf meminta kepsek untuk mensosialisasikan aturan ini kepada wali murid.
"Karena siswa yang ikut PTM terbatas ini harus mendapat persetujuan dari orang tua," katanya.
Meskipun ada pengurangan persentase PTM, Yusuf tetap optimis pembelajaran bisa dilaksanakan dengan baik, meski harus menerapkan aturan prokes yang ketat.
"Siswa tetap harus sekolah untuk mendapatkan pembelajaran karakter dan akademis. Kasian, apabila tidak PTM. Karena kondisi anak-anak ini butuh perhatian agar karakter terbentuk dan dapat menyerap ilmu dari guru," kata Yusuf.
Menanggapi beberapa siswa di Surabaya yang terpapar Covid-19, Yusuf mengungkapkan, siswa tersebut terpapar dari luar sekolah bukan saat di dalam sekolah.
"Ada yang terpapar, tapi tidak semua. Tapi bukan dari sekolah melainkan dari luar sekolah," katanya.
Advertisement