Surabaya Mengganas, 58 Kasus Baru dalam Sehari
Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali merilis data persebaran pasien covid-19 di Jatim. Hari ini ada catatan penting untuk Kota Surabaya. Penularan Covid-19 di Kota Surabaya mengganas. Bayangkan, dalam satu hari ini ditemukan 58 kasus baru di Kota Pahlawan. Jumlah tersebut adalah jumlah tertinggi di Jatim hari ini. Dengan tambahan tersebut, Kota Surabaya sudah mencatat 496 kasus positif.
Selain Kota Surabaya, tambahan kasus juga terjadi di beberapa daerah lainnya. Seperti di Kabupaten Sidoarjo yang bertambah 8 kasus, Kabupaten Magetan 1 kasus, Kabupaten Lamongan 1 kasus, Kabupaten Gresik 3 kasus, Kabupaten Lumajang 2 kasus.
Selanjutnya masing-masing tambahan 1 kasus di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Bojonegoro. Sedangkan ada 2 kasus tambahan baru di Kabupaten Pacitan.
Dengan tambahan-tambahan tersebut, hari ini di Jatim sudah ada 1031 kasus Covid-19. Sedangkan untuk orang yang berstatus PDP atau Pasien Dalam Perawatan ada 3131. Untuk Orang Dalam Pantauan berjumlah 19585.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa prihatin dengan tambahan sebanyak ini. Ia kembali menegaskan kepada masyarakat untuk melakukan kewaspadaan terhadap virus ini. Masyarakat harus patuh dengan semua aturan yang telah dibuat oleh pemerintah.
Menurutnya, aturan-aturan tersebut bukan untuk menyengsarakan masyarakat. Melainkan untuk menghindarkan masyarakat dari cengkeraman virus itu dan juga memutus persebaran Covid-19 di Jawa Timur.
Khofifah menyampaikan kewaspadaan berganda harus dilakukan oleh warga Jawa Timur. Kepatuhan dan kepedulian adalah faktor yang paling penting. Kalau merasa sakit segera periksa. Jangan sampai sudah sakit, tapi masih ngeyel ke mana-mana.
"Nanti semua tertular. Bahkan sudah ada yang tenaga kesehatan tertular karena pasien tidak mau ditangani," kata Khofifah, Jumat 1 Mei 2020 di Gedung Negara Grahadi.
Khusus di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik, Khofifah ingin masyarakat untuk tetap tinggal di rumah, dan keluar apabila memang ada hal yang sangat urgent dan mendesak. Karena mereka tak tahu, apakah ada orang tanpa gejala (OTG) yang positif Covid-19.
Menurutnya, saat ini sudah ada 21% pasien positif di Kota Surabaya merupakan orang yang masuk dalam kategori OTG. Hal itu sangat berbahaya karena para OTG, tidak merasakan gejala klinis Covid-19, namun mereka merupakan carrier atau pembawa virus tersebut.
"Kepada seluruh masyarakat Jatim. Khususnya Surabaya Raya, ini kan sudah PSBB. Ingat, kalau ada yang lakukan kerumunan dan keramaian, hari ini akan menjadi hari peftama diberlakukan teguran dan tindakan represif oleh aparat keamanan," katanya.