Surabaya Level 3, Pemkot Bertahap Buka Aktivitas Ekonomi
Pemkot Surabaya mulai membuka secara bertahap beberapa sektor sesuai aturan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Seperti, mal diibuka dengan pembatasan maksimal 50 persen pengunjung, restoran atau kafe maksimal 25 persen, masjid maksimal 50 persen, dan warung makan 25 persen.
Kemudian, warga juga dapat menggelar resepsi pernikahan dengan jumlah tamu maksimal 20 orang.
Selain itu, sekolah kini sudah dapat menggelar pembelajaran tatap muka dengan kapasitas maksimal 50 persen murid dalam satu kelas. Sedangkan untuk SDLB, SMPLB, SMALB, dan MALB maksimal 62-100 persen.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pembukaan secara bertahap tersebut dilakukan agar masyarakat tidak terlalu bereuforia, karena bisa menjadi bumerang bagi Surabaya apabila masyarakat terlalu bebas.
"Karena itu pemerintah melakukan (pembukaan) secara bertahap, dari 25 persen ke 50 persen, nanti 75 persen. Sehingga, kita tidak euforia. Karena, kita masih dalam masa pandemi dan masih dalam tahap kehati-hatian," kata Eri saat ditemui di Balai Kota, Surabaya, Rabu 25 Agustus 2021.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menyebut, berdasar data saat ini jumlah kesembuhan di Surabaya lebih besar daripada penambahan kasus Covid-19. Bahkan, jumlah pasien terkonfirmasi dan angka kematian menurun.
"Angka kematian insya Allah juga jauh turun di Kota Surabaya, dari yang awal dulu tinggi sekali, sekarang yang dimakamkan secara prokes (protokol kesehatan) sudah semakin sedikit," katanya.
Walaupun kasus di Surabaya telah menurun, lanjut Eri, Pemkot Surabaya tetap berkomitmen untuk memutus mata rantai Covid-19. Sekaligus, dapat memutar roda ekonomi seperti semula.
Upaya yang dilakukan adalah tetap melakukan percepatan vaksinasi. Apabila ada daerah zona merah atau oranye akan dilakukan swab massal. Lalu, ketika ada yang positif maka akan diisolasi ke tempat isolasi yang sudah disediakan pemerintah.
“Kita harap akhir Agustus ini menjadi zona kuning. Saya harap warga juga tetap menerapkan protokol kesehatan biar kasusnya semakin berkurang, dan ekonomi bisa berjalan seperti semula,” katanya.
Advertisement