Surabaya Jadi Tuan Rumah UN Habitat, Risma Janji Kenalkan Kota
Kota Surabaya kembali terpilih menjadi tuan rumah peringatan global Hari Habitat Dunia (World Habitat Day). Agenda ini akan digelar pada Senin, 5 Oktober 2020. Acara tersebut akan diikuti oleh 193 orang. Mereka akan bertemu secara daring.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, acara tersebut bakal berlangsung dua hari, 5-6 Oktober 2020. Agenda acara selama dua hari tersebut akan mengusung tema berbeda.
Pada hari pertama, kata Risma, dirinya akan memberikan penghargaan kepada lima negara yang berhasil mendapatkan gelar Scroll of Honour, yakni Colombia, Malaysia, Nepal, Mexico dan Uganda.
Karena adanya sistem lockdown, lanjut Risma, hanya ada dua negara yang bisa datang ke Surabaya, yakni Mexico dan Uganda. Peserta yang hadir jumlahnya juga tak mencapai 100 orang.
“Kita akan buat welcome dinner tidak lebih dari 100 orang di Balai Kota, di luar akan buat panggung, kita saksikan pidatonya presiden dan Antonio Guterres (Sekjen PBB),” kata Risma dalam jumpa pers di rumah dinasnya, Jalan Sedap Malam Surabaya, pada Sabtu, 3 Oktober 2020.
Kepada negara yang hadir itu, Risma menjanjikan bakal mengajak mereka berkeliling Surabaya. Dirinya ingin memperkenalkan kota yang pernah menang pada ajang serupa pda 2018 lalu.
"Nanti akan kita ajak melihat kampung, rumah susun, taman kota, naik perahu dan sebagainya. Malamnya kita hibur acara bagian dari parade seni nanti kita tampilkan virtual,” ungkapnya.
Hari kedua, lanjut Risma, Pemkot Surabaya akan menggelar diskusi persoalan lingkungan dan Covid-19. Acara tersebut rencananya diikuti oleh 193 negara, yang bertemu secara daring.
“Selain bicara lingkungan kita juga membahas pandemi, kita harus dorong agar kejadian seperti ini (pandemi Covid-19), kita punya solusi. Karena penanganan Covid-19 juga akan dibicarakan dalam seminar ini,” jelasnya.
Dengan ditunjuknya kembali sebagai tuan rumah World Habitat Day, Risma mengajak warga Surabaya menunjukkan, jika kota ini ramah bagi semua orang. Agar dapat bersaing dengan negara lain.
“Kita tidak boleh lewatkan kesempatan ini, kita harus jadi tuan rumah yang baik, jaga kenersihan dan ramah. Karena cara-cara kita, Surabaya tidak punya pemandangan cantik, kekayaan alam,” tutupnya.