Surabaya Fashion Week Hari Kedua, Hadirkan Busana Bertema Wastra
Berbagai busana tema warisan nusantara (wastra), seperti batik, lurik hingga tenun dipamerkan dalam gelaran Surabaya Fashion Week (SFW), Sabtu, 6 November 2021.
Sebanyak 10 desainer menampilkan karya terbaru mereka memadukan kain wastra dengan look modern dan kekinian. Salah satu yang menarik perhatian ialah busana muslim bertajuk Tase' yang dibawakan oleh desainer Fiky Aisyah.
Pemilik brand Fiky Aisha memamerkan 6 busana muslim dewasa dan 2 busana muslim anak-anak. "Di sini saya menghadirkan busana muslim dengan outer batik. Batik yang saya pakai merupakan batik Tanjung Bumi, Bangkalan," kata Fiky.
Desainer asal Madura ini menambahkan, semua busananya didesain dengan outer agar mudah dipadupadankan.
"Untuk warna-warnanya saya memilih warna-warna pastel, seperti biru dan coklat. Pemilihan warna ini juga tidak lepas dari tema yang diangkat Tase' yang berarti air laut," kata Fiky ditemui di Grand City Surabaya, Sabtu, 6 November 2021.
Selain baju muslim bernuansa batik, koleksi batik lainnya juga dibawakan desainer asal Bali, yakni Tari Made dengan batik bernuansa hitam putih.
"Saya menghadirkan batik dengan tema monokrom yaitu hitam putih. Ini batik koleksi pertama saya yang biasanya selalu colourful," ungkap Tari.
Pemilik brand Saka Made ini memilih motif batik bunga sepatu dan bunga matahari yang merupakan bunga khas Bali.
Dalam pembuatan busana berbahan kain katun dan sutra ini, Made menerapkan zero waste. Jadi sisa kain busana tersebut dijadikan outer atau t-shirt agar tidak menjadi sampah.
Tak hanya batik, ada pula busana eco print karya Yayuk E Agustin. Ia mengusung fashion dengan pendekatan alam. Warna-warna yang dipakai pun bernuansa earth tone.
"Eco print ini kami fokuskan pada busana yang terinspirasi dari alam. Supaya dekat dengan alam, kami pakai pewarna alami dari tumbuhan. Tanpa bahan kimia sama sekali," jelas Yayuk.
Motif yang mendominasi busana eco print ini adalah dedaunan. Ada daun jati, daun pisang dan lain-lain. Selain itu, ia juga menggunakan pewarna alami, seperti warna hijau didapat dari pohon Tegeran dan kombinasi green tea, ada pula warna merah dari kulit bawang.
"Untuk prosesnya membutuhkan waktu cukup lama. Sebab, pembuatannya memang manual satu persatu," imbuhnya.
Selain desainer tersebut, masih banyak desainer lain seperti Dadang Kusdarto, Saka Made Boutique, Dameria Ambuaru, Aldi Suits, yang juga mengangkat tema wastra.
Advertisement