Surabaya Belum Jalankan Program Makan Gratis Hari Ini, Eri Cahyadi: Itu Kewenangan Pusat
Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan secara serentak di 190 lokasi Satuan Pendidikan Penyedia Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air belum dapat digelar di Kota Surabaya, hari ini, Senin 6 Januari 2025.
Pelaksanaan program MBG di Kota Pahlawan tersebut dijadwalkan baru akan dilangsungkan, Senin 13 Januari mendatang, dan akan dipersiapkan langsung oleh pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN).
Walikota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, kewenangan dalam pelaksanaan program MBG tersebut sepenuhnya memang menjadi wewenang pemerintah pusat. Menurutnya, Pemkot Surabaya hanya memiliki tupoksi untuk mempersiapkan lokasi dan menerima perintah untuk pelaksanaan program itu.
"Uji coba (MBG) yang dilakukan badan pangan (BGN), jadi masih beberapa sekolah saja. Surabaya juga belum jalan hari ini. Jadi kita ini tinggal tunggu perintah, jangan sampai pemerintah kota metu, terus pusat belum merintah, kita satu garis karena ini kan programnya pusat," jelasnya di Balai Kota Surabaya.
Ia juga menjelaskan, sejumlah komponen teknis dalam pelaksanaan program MBG, seperti lokasi dapur umum, jarak ideal antara lokasi sekolah dan dapur umum, dan UMKM yang berhak sebagai pihak penyedia, sepenuhnya menjadi keputusan pemerintah pusat.
"Kita daerah hanya menyediakan tempat, 'kan harus ada jarak berapa kilo, satu dapur umum itu pegang berapa sekolah, radius berapa 'kan beliau (pemerintah pusat) yang menentukan," tutur Eri Cahyadi.
Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, Eri Cahyadi menegaskan, pemerintah kota telah menyiapkan dana kurang lebih sebesar Rp1 triliun. Namun, dirinya kembali menegaskan bahwa skema dan petunjuk mengenai sistem alokasi anggaran untuk program MBG belum disodorkan secara resmi oleh pemerintah pusat.
"Kita siap support, tetapi nanti apakah itu menggunakan APBN, apakah disuruh pakai anggaran daerah, kita sudah siap Insya Allah. Kita ngikut, tinggal nanti perintahnya gimana, daerah harus seperti apa, kita jalan," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh menerangkan, pelaksanaan program MBG akan dilakukan secara bertahap. Uji coba akan dimulai dan melibatkan beberapa sekolah di Kecamatan Wonocolo.
“Kita fokus awalnya di Wonocolo, yakni di PAUD Yasporbi, SD Taqoma, SMPN 13, SMAN 10, dan SMK PGRI 1 Surabaya. Total siswa yang akan dilayani ada 3.151 orang. Semua makanan berasal dan akan dikontrol langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN),” terang dia.
Yusuf juga menegaskan, pihaknya juga akan turut serta untuk membantu mempersiapkan para siswa-siswi dan mekanisme distribusi makanan, sesuai dengan arahan yang diberikan oleh BGN.
“Kami hanya mendukung dalam hal penerimaan manfaat, penyiapan siswa, dan distribusi. Semua makanan dikirim langsung dari BGN,” tutupnya.
Advertisement