Surabaya Bangun RPU, Pastikan Daging Ayam Berkualitas dan Halal
Pemerintah Kota Surabaya akan merencanakan pembangunan Rumah Potong Unggas (RPU), dalam rangka memenuhi kebutuhan daging ayam yang berkualitas, sehat, dan halal.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, selain merelokasi Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian di kawasan wisata religi Ampel, pihaknya juga akan membangun RPU yang lokasinya akan ditempatkan di wilayah Surabaya barat, timur, utara dan selatan.
"Karena (kebutuhan daging) ayam ini agak banyak, tidak bisa satu (tempat). Karena ayam ini jauh lebih banyak (kebutuhannya) daripada daging sapi. Sehingga, tempatnya harus lebih banyak," katanya, melalui keterangan yang diterima, Minggu, 25 Februari 2024
Walikota Eri menyebut, dengan berdirinya RPU, maka ke depan tidak akan ada lagi pemotongan ayam di pasar-pasar. Sebab hal tersebut dinilai tidak higienis dan berpotensi menimbulkan penyakit.
"Sehingga tidak ada lagi pemotongan di pasar-pasar. Karena seperti di Pasar Tembok itu pemotongan ayam di pasar, harusnya 'kan tidak boleh," tuturnya.
Karena itu, Mantan Kepala Bapeko Surabaya ini berharap, dengan adanya RPU baru, masyarakat Kota Pahlawan dapat mendapatkan daging ayam yang berkualitas, sehat, dan halal.
"Nah, ini kita siapkan rumah potong ayam, RPU (rumah potong unggas)," ungkap dia.
Selain berencana membangun RPU, Walikota Eri juga mengungkapkan, jika dalam waktu dekat pihaknya berencana merelokasi Rumah Potong Hewan (RPH) khusus sapi di Pegirian. Sedangkan pemotongan khusus babi di Pegirian, sebelumnya telah direlokasi ke Banjarsugihan, Kecamatan Tandes.
"Insyaallah pada bulan September 2024, kita juga akan memindahkan RPH terkait dengan pemotongan sapi di tempat baru, yaitu di Tambak Osowilangun," terangnya.
Dengan merelokasi pemotongan hewan khusus sapi dan babi ke tempat yang berbeda, Eri berharap omzet Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surabaya dapat semakin meningkat. "Dengan dua tempat berbeda itu, maka saya berharapnya (omzet) bisa naik," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho menambahkan, tempat pemotongan hewan khusus sapi dan babi, idealnya tidak berada dalam tempat yang sama. Maka dari itu, pihaknya mendukung langkah Walikota Eri merelokasi RPH Pegirian tersebut.
"Alhamdulillah ini terobosan dan juga sejarah menurut saya, Pak Wali memberikan itikad untuk memang harus benar-benar terpisah dari pemotongan halal," katanya.
Menurutnya, selama ini RPH Pegirian mendapat sorotan miring dari masyarakat. Sebabnya, tempat pemotongan sapi yang harusnya terjamin halal, lokasinya tidak boleh tercampur dengan hewan non-halal dengan jarak beberapa kilometer.
"Pemotongan sapi yang terjamin halal itu tidak boleh tercampur dengan hewan non-halal dengan jarak 5 kilometer. Pegirian tidak ideal, saya juga bersyukur (direlokasi), sehingga masyarakat kalau beli dagingnya RPH, daging sapi benar-benar terjamin aman, sehat dan halal," pungkasnya.