Surabaya Art Centre, Alternatif Baru Wahana Seni di Surabaya
Surabaya Art Centre (SAC) bertajuk 'When Art Meet People' telah resmi dibuka pada 14 juli 2018. Pameran yang berlangsung di Lenmarc Mall Surabaya Lantai I ini, digagas oleh Irawan Hadikusumo dan Rasmono Sudarjo.
Mereka menginginkan SAC sebagai artspace (ruang seni) baru dan permanen di Surabaya untuk menambah tempat bagi para seniman dalam mengekpresikan seni yang bisa menjembatani masyarakat dan seniman.
SAC ini disiapkan untuk beberapa hal yang tidak bisa digelar oleh artspace-artspace yang lebih dulu hadir. Misalnya untuk menggelar permanent art fair atau pameran tetap dalam jangka waktu tak terbatas, ini baru pertama kalinya ada di Surabaya, yakni di SAC.
SAC ini juga merupakan Artspace terbesar yang berada di wilayah mall di Jawa Timur. Sebagai yang terbesar maka SAC bisa dikatakan sebagai galeri seni yang terbesar berada di mall.
"Sebelumnya memang sudah ada galeri seni di mall salah satunya milik Rasmono sendiri yakni Shao Gallery, tapi tidak seluas SAC. Jadi SAC ini memang dibuat untuk memfasilitasi seniman muda dan masyarakat yang berminat ke kesenian," ungkap Irawan.
SAC juga menjadi berbeda lantaran baru pertama kalinya bergabung dengan delapan galeri di Surabaya, bahkan ada pula galeri nasional maupun internasional yang juga ikut bergabung.
Ke delapan galeri itu yakni dari Surabaya ada Shao Gallery, Hadi Gallery, Galeri Unesa, dari luar kota ada Lawangwangi Creative Space dari Bandung dan Equator Art Projects by Langgeng Art Foundation.
Dari luar negeri ada Soca Gallery Fujian, Yongqing Gallery Beijing, Indonesia China Cross Culture. Selama persiapan, ternyata masuk satu galeri dari Jepang yang akhirnya bergabung dengan SAC, Brillant Gallery Ehime.
Tak hanya itu, SAC juga menyediakan tempat bagi seniman muda yang ingin menampilkan karyanya. "Kami selalu tertarik untuk memikirkan seniman-seniman generasi muda. Kami memberikan prospek room yang isinya karya seniman di bawah 30 tahun," pungkasnya. (amm)