Aniaya Warga di Babat Lamongan, Suporter Gresik United Diamankan
Ratusan suporter Gresik United (GU) diamankan di Mapolres Lamongan beserta bus dan truk yang ditumpanginya, Senin, 28 Oktober 2024 malam.
Enam orang diperiksa terkait aksi pengeroyokan terhadap pengendara motor di wilayah Kelurahan Bedahan, Kecamatan Babat, Lamongan.
Keterangan diperoleh Ngopibareng.id menyebutkan, ratusan suporter tersebut sedang dalam perjalanan pulang usai mendukung tim kesayangannya melawan Deltras Sidoarjo di di Stadion Tuban Sport Center (TSC) Tuban.
Selepas jembatan perbatasan Tuban-Lamongan, persisnya di jalan tikungan wilayah Kelurahan Bedahan, Kecamatan Babat, tiba-tiba bus yang mengangkut rombongan suporter Gresik United berhenti.
Lalu, sebagian supporter turun dan langsung menghampiri seorang pengendara motor yang sedang berdiri di tepi jalan. Tanpa banyak tanya, pengendara motor langsung dihajar. Motornya dirusak.
"Tidak itu saja, handphone milik korban juga dirampas," kata Kapolsek Babat, Kompol Sampun, saat di Mapolres Lamongan.
Untungnya, pengendara motor yang diketahui bernama Ainun, 20 tahun, asal Bancar, Tuban sempat lari dan mendapat pertolongan warga sekitar. Tetapi, ia sudah luka cukup parah. Kepala bagian belakang bocor hingga harus mendapatkan sejumlah jahitan dan wajahnya babak belur.
Kejadian sekitar pukul 20.00 WIB itu tidak lama didatangi sejumlah anggota Polsek Babat dan Polres Lamongan, yang sebelumnya berjaga untuk mengantisipasi terkait hilir mudik suporter yang sekiranya menuju Tuban.
"Sebenarnya kita antisipasi kemungkinan adanya suporter dari Sidoarjo dan ternyata tidak ada. Ternyata malah suporter Gresik sendiri yang berulah," kata seorang petugas.
Secepatnya, rombongan suporter asal Kota Pudak itu diamankan. Mereka digiring menuju Polres Lamongan untuk dilakukan pemeriksaan pelaku pengeroyokan.
Saat dilakukan penggeledahan di dalam kendaraan, polisi sempat menemukan sejumlah minuman keras dalam botol bekas air mineral dan puluhan paving. Hingga berita ini ditulis pukul 23.30 WIB, ratusan suporter masih di halaman Mapolres Lamongan.
Awalnya polisi kesulitan menemukan terduga pelaku. Karena jumlahnya ratusan dan semuanya mengelak. Tetapi, berkat kejelian polisi dan data tayangan rekaman video di tempat kejadian perkara (TKP), setidaknya ada yang diduga terlibat.
"Tetapi belum bisa diketahui pasti. Masih diperiksa dengan teliti," kata KBO Satreskrim Polres Lamongan, Ipda Yusuf.
Salah Paham
Sementara itu, ikhwal ulah supporter GU Gresik itu sebenarnya berawal dari salah paham. Ainun, korban pengeroyokan, sebenarnya orang biasa yang malam itu sedang bekerja sebagai pengantar barang.
Saat itu korban sedang mendapat order untuk membelikan ban sepeda motor dari seorang konsumen. Pesanan ban sudah dibeli dan akan diantar ke pemesan yang sedang menunggu di sebuah warung kopi yang berlokasi di pojok menuju Jalan Gotong Royong, Babat.
Sesampai di dekat lokasi warung yang hendak dituju, korban memotret warung sesuai janji pemesan. "Maksudnya hanya untuk memastikan apa benar pemesan ada di warung itu,” ujar Lira, kakak korban.
Ternyata, pada saat korban memotret warung dari seberang jalan, bus rombongan suporter GU lewat. Korban disangka sedang memotret rombongan suporter tersebut.
Tiba-tiba bus berhenti dan sebagian suporter turun mengeroyoknya. Sebagian suporter penumpang truk juga ada yang turun dan turut serta mengeroyok korban.
"Pengakuan korban dan pelaku sama. Karena alasan memotret tadi," pungkas Kompol Sampun.