Supir Lyn Warga Tembok Dukuh Meninggal di Dalam Angkot
Mayat seorang pria ditemukan tergeletak di dalam angkutan kota (angkot), yang tengah terparkir di depan Mall City Of Tomorrow (Cito), pada Jumat, 17 Juli 2020, pagi tadi. Jenazah saat ini telah berada ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo.
Kanit Reskrim Polsek Gayungan, Ipda Hedjen Oktianto mengatakan, penemuan mayat tersebut bermula ketika salah seorang pengendara yang lewat, melapor ke petugas piket Pos Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sana. Bahwa ada orang yang tak sadarkan diri di dalam lyn.
“Sekitar jam 09.00, saksi Siswanto, petugas Satpol PP, mendapat laporan dari masyarakat yang melintas di depan Pos PSBB Cito, Bahwa ada seorang laki-laki, sopir lyn kuning, yang terlihat tidak bergerak di depan Cito,” kata Hedjen, melalui pesan singkatnya.
Mendapatkan informasi tersebut, Siswanto mendatangi beserta petugas pos PSBB lainnya mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Untuk memastikan kebenaran dari kabar tersebut.
“Kemudian saksi bersama anggota piket yang lain mendatangi TKP, dan diketahui bahwa benar korban, sopir lyn bernopol L1505US, warna kuning, sudah meninggal dunia,” jelas Hedjen.
Mengetahui korban meninggal dunia, Siswanto langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Gayungan. Tak berselang lama, petugas datang ke TKP untuk mengamankan lokasi dan jenazah di dalam lyn itu.
“Kemudian saksi menghubungi Polsek Gayungan. Selanjutnya petugas Polsek Gayungan mendatangi TKP, kemudian berkoordinasi dengan INAFIS dan selanjutnya membawa jenasah ke RSUD Dr. Soetomo,” tutur Hedjen.
Petugas kepolisian hanya menemukan satu buah dompet kosong dan satu fotokopi KTP di dalam saku celana korban. Dari data yang tercantum di fotokopi KTP adalah nama Agus Tri Harya, jenis kelamin laki-laki, usia 35 tahun, agama Islam, dan beralamat Jalan Tembok Dukuh IV B RT 06 RW 01 Kec. Bubutan, Surabaya.
“Sempat mengeluhkan sesak nafas, menurut teman-temannya sesama sopir lyn. Petugas kesulitan menghubungi keluarganya, karena tidak mempunyai alat komunikasi (handphone),” tutup Hedjen.
Advertisement