Supermaket Belum Pakai Aplikasi PeduliLindungi Minta Dispensasi
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Timur meminta dispensasi, bila ada supermarket yang belum menerapkan scan barcode PeduliLindungi. Aplikasi ini sebagai syarat masuk lokasi pusat perbelanjaan, tetapi ada sebagian supermarket belum menerapkan aturan tersebut.
Rencanannya penerapan scan barcode PeduliLindungi di supermarket akan mulai hari ini, Selasa, 14 September 2021.
"Beberapa supermaket yang belum menjadi anggota dan baru mendaftar QR barcode PeduliLindungi tiga hari yang lalu. Jadi masih kami proses karena ada yang belum mengetahui kebijakan baru ini sama sekali," ungkap Ketua Aprindo Jatim, April Wahyu Widati.
Proses pendaftaran QR barcode membutuhkan waktu kurang lebih 5 hari. "Untuk itu kami harap pemerintah dan dinas perdagangan masing-masing kota mengetahui kondisi ini, sehingga hari ini kalau belum semua set up untuk QR mohon untuk diberikan dispensasi. Karena semua masih on progres. Ada hal-hal yang sifatnya teknis dan non teknis dan membutuhkan waktu,” kata April Wahyu Widati.
Menurut data Aprindo Jatim, saat ini supermarket di Jatim yang sudah mendaftar sekitar 100. Tapi, data ini terus berjalan karena masih terus berjalan karena banyak yang baru mendaftar.
"Yang baru mendaftar sekitar 75 hingga 100 supermarket. Semuanya dari Jatim, Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Jombang, madiun, Ponorogo, dari ujung timur sampai selatan. Saya belum sempat ngerekap. Datanya masih masuk terus belum final,” papar April Wahyu Widati.
Pihak Aprindo Jatim hingga saat ini terus berupaya menyebarkan informasi mengenai aturan ini.
"Kami sebagai pengusaha dan sebagai koordintor asosiasi berupaya untuk mentaati peraturan tersebut. Tetapi dalam hal ini, kami juga memohon agar pemerintah bisa memberikan pemahaman dan pengertian, bahwa proses untuk mendapatkan QR itu tidak bisa cepat," tandasnya.